Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Jalur Gunung Gumitir, Ikuti Tips Berikut

Kompas.com - 16/06/2017, 05:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JEMBER, KompasProperti - Jika Anda hendak bepergian ke wilayah Jember atau kawasan selatan Pulau Jawa lainnya melalui Banyuwangi, jalur lintas selatan via Gunung Gumitir mungkin dapat menjadi pilihan.
 
Selain jaraknya yang lebih pendek bila dibandingkan harus melalui Bondowoso, pemandangan indah Gunung Gumitir juga dapat menjadi teman perjalanan Anda.
 
Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum melewati jalur yang berada di wilayah kabupaten yang disebut sebagai The Sunrise of Java itu. 
 
Pertama, jalur yang memiliki panjang sekitar delapan kilometer itu cukup berkelok-kelok. Ketika Tim Mudik Gesit Kompas Gramedia menyusuri ruas jalur tersebut pada Kamis (26/5/2017), tak jarang kendaraan yang dikemudikan harus berjalan lamban.
 
Hal itu disebabkan banyaknya tikungan tajam serta lereng yang curam. Selain itu, banyak kendaraan besar seperti bus dan truk, yang melintasi jalur tersebut membuat pengemudi harus ekstra hati-hati. Pasalnya, lebar jalur yang ada cukup sempit.
 
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah daerah tersebut merupakan kawasan rawan longsor. Ketika tim menyusuri, sejumlah warga terlihat berjaga di beberapa titik yang berpotensi longsor.
 
Lantas, apa saja yang harus Anda siapkan ketika melintasi jalur tersebut?
 
1. Kendaraan Prima
 
Pastikan kondisi kendaraan yang Anda gunakan dalam kondisi prima. Jalur yang menanjak kerap menjadi masalah bagi kendaraan yang kurang perawatan.
 
TIM MUDIKGESIT Ruas jalur Gunung Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi ke Jember.
Kondisi tersebut diperparah bila lalu lintas tersendat. Pasalnya, jalur tersebut kerap dilalui kendaraan besar seperti bus dan truk.
 
Bila kondisi itu terjadi maka kendaraan yang Anda kemudikan perlu bekerja ekstra keras untuk melaluinya. 
 
Karena itu, pastikan kondisi kendaraan yang Anda bawa dalam keadaan prima dan laik jalan. Tentu, Anda tidak berharap ada masalah pada kendaraan pribadi Anda.
 
2. Kondisi Fisik Sehat
 
Selain mobil, kondisi fisik kita juga harus dipastikan dalam keadaan yang sehat. Jalur yang berkelok-kelok acap kali menjadi persoalan bagi siapa saja yang mudah mabuk.
 
Pastikan mengkonsumsi makanan yang cukup serta vitamin agar kondisi tubuh Anda sehat. Bila diperlukan, sebelum memasuki wilayah yang berliku, konsumsi obat herbal yang dapat meminimalisir masuk angin dan mual-mual.
 
3. Siapkan Receh
 
Ketika Anda melintasi jalur Gunung Gumitir, anda akan sering bertemu dengan orang tua yang melambaikan tangan ke arah mobil Anda di sejumlah tikungan tajam. 
 
TIM MUDIKGESIT Ruas jalur Gunung Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi ke Jember.
Jangan khawatir. Sebab, mereka justru memberitahu Anda bila ada kendaraan dari arah berlawanan. Dengan demikian, Anda dapat berjala lebih lambat agar tidak terjadi kecelakaan.
 
Tak hanya itu, mereka juga terkadang menyalakan api unggun kecil untuk menandakan bahwa jalanan yang sedang Anda lewati dalam kondisi berkelok.
 
Hal tersebut cukup membantu bagi Anda yang melakukan perjalanan di malam hari. Sebab, lampu penerangan yang ada di sana sangat minim. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com