Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Jalur Selatan, Waspadai Jalan Bergelombang

Kompas.com - 15/06/2017, 00:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Selain Pantai Utara (Pantura), lintas selatan Pulau Jawa juga menjadi jalur lain yang biasa dilalui para pemudik jelang Lebaran.

Tim Mudik Gesit Kompas.com telah memantau ruas jalur selatan pada akhir Mei lalu. Perjalanan dimulai dari Yogyakarta hingga Jawa Barat tepatnya di Kota Tasikmalaya.

Kondisi jalan bergelombang dan ada sejumlah kerusakan berat di beberapa titik. Seperti di jalur utama Kulonprogo menuju Purworejo. 

Di sejumlah titik tengah dilaksanakan perbaikan jalan berupa pengaspalan. Jalan yang diaspal hanya di satu sisi dengan panjang sekitar 200 meter hingga 300 meter.

Imbas perbaikan tersebut, jalan yang semula terdapat dua jalur tersisa satu. Petugas dibantu warga terlihat melaksanakan rekayasa lalu lintas dengan mengatur arus kendaraan secara bergantian.

Sementara itu di Purworejo, penyempitan jalan terjadi sebelum memasuki Pasar Krendetan. Jalan dua jalur yang semula sedikit lebar dengan tambahan median jalan, hanya tersisa satu jalur saat memasuki pasar.

Selanjutnya, ketika memasuki wilayah Kutoarjo, tepatnya di ruas Jalan Diponegoro, kondisi jalan sedikit bergelombang. Penyempitan jalan kembali terjadi di Desa Katerban, yaitu dari empat jalur menjadi dua jalur.

Kondisi jalan bergelombang juga terjadi wilayah Kebumen, terutama mendekati kawasan Pasar Kutowinangun.

Pengemudi kendaraan pun terpaksa harus melambatkan laju kendaraan karena kondisi jalan dan ditambah kepadatan pasar.

Titik Macet

Sama seperti jalur Pantura, di kawasan lintas selatan juga ditemukan titik kemacetan. Untuk di Yogyakarta, kemacetan terjadi di Bantul dan Gunungkidul.

Di Bantul, potensi kemacetan terdapat di jalur Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di kawasan simpang tiga Piyungan dan Bukit Bintang.

Selanjutnya, di Jalan Srandakan, tepatnya di Pasar Mangiran yang biasa digunakan pasar malam. Selain itu, Jalan Parangtritis, Jalan Imogiri-Dlingo, serta lokasi wisata Kasongan dan Manding, juga berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Untuk jalur Cino Mati menuju ke Gunungkidul tidak disarankan karena tanjakan curam apalagi pengemudi luar kota yang belum hapal medan," kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta saat dihubungi Selasa (13/6/2017).

Sementara itu, Dinas Perhubungan Jawa Barat mendeteksi setidaknya ada 52 titik kemacetan di wilayah mereka. Dari jumlah tersebut, 18 titik di antaranya berada di jalur selatan.

Kemacetan di jalur selatan Jawa Barat diprediksi terjadi di wilayah Garut dan Tasikmalaya, terutama di Limbangan, Leles, dan Gentong. Kanalisasi akan dilakukan sebagai salah utama solusi untuk memecah kemacetan.

"Untuk wilayah Gentong yang ada pom bensin kita kanalisasi, tidak boleh ada yang dari timur ke barat masuk ke pom bensin. Nanti juga di sana akan dipasang traffic cone," Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Senin (12/6/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau