Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Mana, Tol Darurat Berdebu atau Jalur Pantura?

Kompas.com - 13/06/2017, 20:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah memastikan ruas Tol Trans-Jawa dibuka secara darurat pada H-10 Lebaran 2017.

Itu artinya, sekarang masyarakat memiliki dua pilihan bila ingin mengakses wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur lewat jalur darat.

Selain Tol Trans-Jawa, jalan nasional Pantai Utara atau Pantura juga masih menjadi salah jalur utama untuk diakses pemudik. Baik itu pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kedua pilihan jalur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tol Trans-Jawa

Tol ini memiliki panjang 337 kilometer, di mana 110 kilometer di antaranya terbentang dari Brebes Timur hingga Weleri, dan sisanya dari Semarang hingga Surabaya. Pemerintah meyakini dengan membuka ruas tol ini, dapat mengurangi kemacetan.

Seperti kemacetan horor yang terjadi pada tahun lalu. Akibat sedikitnya gardu tol yang dibuka di Gerbang Tol (GT) Brebes Timur, antrean kendaraan mengular lebih dari 18 kilometer. Belasan orang pun menjadi korban.

"Diperkirakan 40 persen (kendaraan) masuk ke tol," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Gerbang Tol Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (11/6/2017).

Kompasproperti/Slamet Priyatin Jalan Pantura Cepiring Kendal Jawa Tengah, yang ada pasar tumpahnya. Kompas. Property/ Slamet Priyatin
Namun, keberadaan tol ini masih menyisakan persoalan, seperti jalan bergelombang, debu beterbangan, hingga kurangnya fasilitas tempat istirahat.

Kondisi jalan bergelombang disebabkan lantaran jalan yang belum diaspal. Hanya di beberapa ruas yang telah rigid, sisanya masih dilapisi sekadar lean concrete atau beton tipis, setebal 10 sentimeter.

Lebar lapisan lean concrete itu hanya tujuh meter. Di samping kanan dan kirinya masih terdapat tanah, yang apabila dilalui kendaraan maka kondisinya akan sangat berdebu. Sehingga, pandangan masyarakat berpotensi terganggu.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR saat ini tengah berupaya untuk meminimalisasi debu yang beterbangan.

"Kami lakukan langkah antisipasi dengan menurunkan kompresor. Sekarang kompresor sedang melakukan penyiraman periodik di beberapa titik," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna kepada KompasProperti, Senin (12/6/2017).

Untuk ruas Brebes Timur-Weleri, jalan tol ini akan dilengkapi dengan delapan pintu keluar daruat. Kedelapan pintu itu terletak di Tegal (Ujung Rusi, Karangjati dan Warureja), Pemalang (Sewaka dan Beji), Pekalonga (Bojong), Batang (Kandeman) dan Weleri (Gringsing).

Selain itu, sebelas tempat istirahat sementara (TIS) atau rest area juga akan disediakan. Di tempat tersebut terdapat pula berbagai fasilitas mulai dari mushola, toilet, tempat parkir, dan warung kecil untuk makan minum.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau