Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Mana, Tol Darurat Berdebu atau Jalur Pantura?

Kompas.com - 13/06/2017, 20:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Rencananya, jalan tol ini difungsikan selama 24 jam. Namun, lantaran fasilitas pelengkap seperti rambu petunjuk, marka jalan, lampu reflektor, hingga lampu penerangan yang masih minim, pemudik diimbau tidak terlalu memacu kendaraan. Terutama pada malam hari. Pasalnya, kondisi jalan dikhawatirkan gelap dan berdebu.

Sementara, untuk ruas Semarang-Surabaya, rencana fungsional 24 jam masih dikaji. Jalan tol ini memiliki beberapa ruas seperti Semarang-Solo yang akan dibuka fungsional pada ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 kilometer.

Kemudian Jalan Tol Solo-Ngawi, yang terbagi ke dalam 1 junction dan 2 seksi sepanjang 90,42 kilometer yang seluruhnya fungsional.

Ruas Ngawi-Kertosono dengan panjang 86,9 kilometer. Ruas ini terbagi atas 3 seksi, di mana dua di antaranya fungsional yaitu Seksi 1 Ngawi IC-Madiun IC, dan Seksi III Caruban IC-Nganjuk IC.

Berikutnya, Tol Kertosono-Mojokerto yang terdiri atas 5 seksi. Tiga di antaranya akan dibuka fungsional yaitu Seksi 2 Jombang-Mojokerto Barat, Seksi 3 Jembatan Brantas-Pendekat, dan Seksi 5 Bandar-Batas Barat.

Untuk Tol Mojokerto-Surabaya, juga ada tiga seksi yang akan difungsionalkan yaitu Seksi IB Sepanjang-WRR, Seksi II WRR-Driyorejo, dan Seksi III Driyorejo-Kriyan.

Terakhir, Tol Gempol-Pasuruan, hanya Seksi 1 Paket A1 Gempol Bangil yang akan difungsikan. Tol sepanjang 34,15 kilometer ini akan memiliki empat seksi. Namun, baru Seksi 1 Paket A2 Bangil-Rembang yang kini telah beroperasi.

Jalur Pantura

Lintas utama Pantura di Jawa Tengah meliputi batas wilayah Jawa Barat di Losari dan Pejagan. Kemudian masuk ke wilayah Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Weleri, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang dan Tuban di perbatasan Jawa Timur.

KOMPAS.com / DANI PRABOWO Sebuah truk yang mengalami kecelakaan dievakuasi dengan menggunakan mobil crane di ruas Jalan Raya Malangbong, Minggu (28/5/2017). Jalur tersebut menghubungkan wilayah Tasikmalaya-Garut di Jawa Barat.
Pada musim mudik Lebaran tahun ini, Kementerian Perhubungan telah memprediksi volume kendaraan meningkat, 5 persen untuk roda empat dan 10 persen untuk roda dua.

Peningkatan tersebut dipastikan akan mempengaruhi tingkat kepadatan di jalur utama tersebut. Belum lagi adanya perbaikan jalan di beberapa titik Pantura, yang sudah menjadi pekerjaan tahunan.

Selain pekerjaan jalan, hal lain yang juga harus diwaspadai yaitu keberadaan pasar tumpah. Sudah menjadi rahasia umum pasar tumpah menjadi penyumbang kemacetan.

Di sepanjang jalur Brebes hingga Kudus, tercatat tak kurang dari 33 pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

Mulai dari Pasar Losari di Brebes, Swalayan Rita Mall dan Pasar Pagi di Tegal, serta Pasar Kramat, Pasar Warurejo Pasar Sidodadi dan Pasar Adiwerna di Tegal.

Kemudian, Pasar Taman, Pasar Comal dan Pasar Petarukan di Pemalang, Pasar Wiradesa, Pasar Groglan dan Pasar Sentono di Pekalongan, serta Pasar Batang, Pasar Tulis, Pasar Subah, dan Pasar Gringsing di Batang.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com