Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Yahya: Tahun Ini, Silangit Jadi Bandara Internasional

Kompas.com - 08/06/2017, 05:36 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KompasProperti - Ditetapkannya Danau Toba menjadi salah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) mendorong Kementerian Pariwisata menjadikan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara sebagai bandara internasional.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, pada 2017 ini pembangunan bandara sudah mulai berjalan.

“Bandara Silangit kita bangun menjadi bandara internasional karena Danau Toba sudah kita tetapkan menjadi destinasi pariwisata nasional. Tidak bisa lagi dari bandara Kualanamu, jaraknya ke Parapat terlalu jauh, kalau dari Silangit waktu tempuh cukup dua jam,” kata Arief di Medan, Rabu (7/6/2017).

Pekan lalu, Arief mengaku sudah menyurati Kementerian Hukum dan HAM agar mempersiapkan tenaga imigrasi untuk ditempatkan di bandara Silangit.

“Kalau bandara ini tidak segera dibangun jadi bandara internasional, maka wisatawan malas datang ke Danau Toba. Orang kalau sudah waktu tempuhnya lebih dari dua jam perjalanan darat, sudah tidak akan mau,” ucapnya.

Arief mengungkapkan, untuk pembangunan kawasan Danau Toba pemerintah secara umum menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 triliun.

Anggaran tersebut dibagi dua, Rp10 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar, sisanya untuk membangun resor.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia berada di Bandara Silangit, Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (19/8/2016). Garuda Indonesia melayani penerbangan Bandara Kualanamu, Medan - Bandara Silangit, Siborong-Borong sekali setiap hari selama seminggu.
Saat ini untuk infrastruktur sudah mulai dikerjakan, seperti jalan tol. Perbaikan jalan menuju bandara sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 350 miliar.

Mulai dari perbaikan jalan menuju bandara Sibisa, pembangunan jalan inner ring road Danau Toba di Samosir dan jalan outer ring road di luar Danau Toba.

Selain dari APBN, lanjut dia, pembangunan kawasan Danau Toba ditopang bantuan dari World Bank sebesar 200 juta dollar AS.

Dana ini diperuntukkan bagi tiga destinasi wisata nasional yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.

“Jadi kalau dirata-ratakankan, dari World Bank Danau Toba dapat tambahan anggaran sebesar Rp 800 miliar. Anggaran ini juga yang akan kita pakai buat master plan kawasan Danau Toba yang akan dikerjakan konsultan kelas dunia,” ungkap Arief.

Dia mengharapkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba dalam mengeluarkan izin Amdal.

Arief juga meminta agar program pembangunan 1.000 unit homestay di kawasan Danau Toba didahulukan pembangunannya karena akan menjadi community base tourism.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Pemandangan Danau Toba dilihat dari Rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/8/2016). Danau Toba di sisi Parapat bisa dijangkau dari Bandara Kualanamu, Kota Medan maupun Kabupaten Bandara Silangit, Tapanuli Utara.
Pemerintah juga harus siapkan masyarakatnya. Pasalnya, Badan Otorita Danau Toba baru mulai membangun tahun depan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau