Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Mengenang Zaha Hadid, Arsitek Kontroversial yang Berpengaruh

Kompas.com - 31/05/2017, 11:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Tak hanya sekali karya Zaha mengundang kontroversi. Sebelumnya, rancangan Stadion Piala Dunia Qatar 2022 dinilai tak lebih sebagai "vagina" dalam bentuk berbeda.

Menurut Zaha, penilaian tersebut tidak masuk akal, bahkan mendiskreditkan jender tertentu.

"Benar-benar memalukan bahwa mereka bisa muncul dengan omong kosong seperti ini. Apa yang mereka katakan? Segalanya dengan lubang adalah vagina? Benar-benar bodoh," ungkapnya.

Al-Wakrah Stadium di Doha, Qatar. Stadion tersebut dibuat oleh Zaha Hadid untuk event Piala Dunia 2022 di Qatar.

Zaha menambahkan bahwa komentar seperti ini tampaknya tidak akan muncul jika arsitek yang merancangnya bukan dia, melainkan seorang laki-laki. 

"Jujur saja, tidak akan muncul komentar ini jika seorang laki-laki yang melaksanakan proyek ini...." Sayangnya, Zaha tidak menyelesaikan kalimat tersebut.

Dalam jagat maya, komentar mengenai karya Zaha ini memang berhamburan. Stadion yang akan menjadi pusat perhatian pada Piala Dunia 2022 mendatang sudah mulai terkenal pada 2013.

Stadion dengan kapasitass 40.000 tempat duduk tersebut sebenarnya ditujukan agar mirip kapal pemancing Arab.

Populer

Proyek Zaha yang paling populer di antaranya adalah Aquatic Centre Olimpiade London 2012, Heydar Aliyev Center di Baku, Azerbaijan, dan Museum MAXXI di Roma, Italia.

Berkaitan dengan apresiasi RIBA, Zaha mengatakan bangga bisa menjadi wanita pertama yang menerima penghargaan tersebut.

"Kita sekarang sudah banyak melihat arsitek wanita di dunia dan itu bukan satu hal yang mudah," tambahnya.

Proyek-proyek lainnya yang turut menjadi portofolio luar biasa Zaha adalah Rumah Opera Guangzhou di China (2010), Dongdaemun Design Plaza di Korea Selatan (2014), dan Museum Corones Gunung Messner di Italia (2015).

Selain RIBA Royal Gold Medal, penghargaan Zaha lainnya adalah Pritzker Prize, the Republic of France's Commandeur de l'Ordre des Arts et des Lettres, Japan's Praemium Imperiale, and is a Dame Commander of the Order of the British Empire, dan dua kali Penghargaan Stirling.

Kini Zaha telah tiada, direnggut serangan jantung pada Kamis (31/3/2016) yang membatasi usia fisik dan karyanya hingga 65 warsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau