Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk yang Melintasi Jalur "Maut" Ungaran-Bawen Seharusnya Dibatasi

Kompas.com - 11/05/2017, 19:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KompasProperti - Pakar transportasi dari Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, harus ada rekayasa ulang terhadap pengaturan arus lalu lintas barang di Jalan Semarang-Bawen.

Hal ini dibutuhkan menyusul maraknya kecelakaan yang melibatkan kendaraan berbadan berat yang terjadi di jalan penghubung Semarang dengan Solo maupun Yogyakarta ini.

"Padahal jalur ini juga menjadi pusat pemerintahan dan perbelanjaan masyarakat, sehingga perlu penataan ulang," kata Djoko, Kamis (11/5/2017).

Menurut Djoko yang juga Wakil Ketua Forum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini, beberapa rekayasa lalu lintas yang bisa diterapkan oleh Pemkab Semarang atau Dinas Perhubungan di jalur ini antara lain adalah dengan membatasi jam melintas bagi kendaraan berat atau truk pada jam-jam tertentu.

"Sebab kalau membuat jalan lingkar mungkin terlalu lama dan lahannya juga sulit," lanjutnya.

Djoko mencontohkan, pembatasan jam melintas truk besar mulai pukul 06.00 saat masyarakat memulai aktivitas hingga 18.00 WIB.

Selama jam tersebut, truk dan kendaraan besar bisa dialihkan ke jalan tol Semarang-Bawen.

"Seperti yang sudah dilakukan di Kota Semarang dari Banyumanik hingga Jatingaleh," ucap Djoko.

Agar kebijakan pembatasan jam melintas tersebut berjalan, perlu dukungan dari aparat Polantas agar tegas menindak pengemudi truk dan kendarana berat yang melanggar.

Sehingga sinergitas antara Pemkab Semarang dengan kepolisian akan efektif dalam menekan angka kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Semarang.

Sementara itu Kasatlantas Polres Semarang AKP Dwi Nugro mengaku menerima beberapa usulan dari masyarakat sebagai upaya menekan angka kecelakaan di jalan raya Ungaran-Bawen. Di antaranya adalah pembuatan jalur penyelamat dan pembuatan garis kejut.

"Kalau jalur penyelamat mungkin agak sulit ya, lahannya juga dimana. Tapi prinsipnya semua usulan kita tampung dan akan kita sampaikan ke Pemkab Semarang," kata Dwi.

Fungsi jalan tol

Sebelumnya dikabarkan, Sunardi, warga Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mengaku miris dengan kerapnya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya antara Bawen-Ungaran.

kompas.com/ syahrul munir kecelakan dua truk kontainer di tanjakan Gembol Jalan Soekarno Hatta arah Ungaran menuju Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (20/4/2017) berakibat fatal.
Sunardi mempertanyakan fungsi jalan tol Semarang-Bawen yang sudah beroperasi sejak empat tahun silam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com