HABEMA, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (PUPR) Basuki Hadimuljono menelusuri jalan Trans-Papua tepatnya di Kabupaten Jayawijaya, Rabu (10/5/2017).
Jalan yang disusuri sepanjang 7 kilometer dengan mengendarai sepeda motor trail itu berada di antara KM 35 hingga KM 42 ruas Wamena-Habema.
Di sepanjang perjalanan, Presiden dan rombongan disuguhi pemandangan Danau Habema yang eksotik. Danau tersebut berada di atas ketinggian 3.225 mdpl.
"(Kalau) kita naik mobil berbeda sensasinya dengan kita naik (motor) trail. (Dengan motor trail) kita bisa merasakan langsung sulitnya membangun Trans Papua," tutur Jokowi saat menjumpai wartawan di tepi Danau Habema.
Jalan menuju danau Habema dari distrik Wamena terbilang mulus, karena 37,5 kilometer di antaranya telah diaspal dan sisanya masih berupa perkerasan tanah.
Suhu udara yang awalnya sejuk berkisar 17 derajat celcius pada pagi hari, terus merangkak turun hingga 10 derajat menjelang sore.
Ruas Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu merupakan bagian dari segmen 5 Trans-Papua dengan panjang 284,3 kilometer yang pada 2016 lalu berhasil ditembus dengan menggandeng Direktorat Zeni TNI AD.
"(Jalan Trans Papua) awalnya dibuka oleh Zeni TNI AD. Selanjutnya diteruskan oleh Kementerian PUPR untuk mengaspal. Saya kira kalau duet seperti ini terus dilakukan ini akan mempercepat penyelesaian," tambah Jokowi.
Tahun ini, Kementerian PUPR melanjutkan kerja sama dengan TNI AD untuk menurunkan grade permukaan badan jalan yang masih tinggi di tempat-tempat tertentu.
Penurunan grade yang ditangani oleh TNI pada tahun ini adalah segmen Mugi-Mapenduma-Yuguru.
Ada pun anggaran yang diperlukan untuk jalan sepanjang 70 kilometer itu sebesar Rp 150 miliar.
Saat ini ruas jalan Wamena hingga Mumugu sudah fungsional sepanjang 90 kilometer yaitu dari Wamena-Habema-Mbua.
Masyarakat sudah menggunakan ruas jalan ini dengan kendaraan double cabin, walaupun kendaraan yang lewat masih terbatas jumlahnya.
Sementara, dari Mbua menuju Mumugu meski jalan telah terbuka, tapi belum fungsional karena masih terdapat 35 buah jembatan yang sedang dibangun.
Proses pembangunannya, telah dimulai sejak 2016 dan akan digarap hingga akhir 2018. Seluruh biaya pembangunan 35 jembatan itu memakan anggaran sebesar Rp 430 miliar.
Turunkan harga logistik
Basuki sebelumnya menyatakan, pembangunan ruas jalan Trans-Papua diharapkan tak hanya menghubungkan jalan antar-kota dan kabupaten di Papua yang selama ini terisolasi, melainkan juga dapat menekan tingginya harga kebutuhan logistik.
Ruas tersebut menghubungkan Pegunungan Tengah dengan salah satu distribusi logistik yang terletak di selatan Papua, yaitu antara Wamena dengan Kenyam dan Pelabuhan (eksisting) Batas Batu dan Pelabuhan di Mumugu sebagai bagian dari Tol Laut Nusantara.
Dengan terbukanya wilayah Pegunungan Tengah menuju selatan Papua, diharapkan dapat melancarkan distribusi logistik dan menekan kemahalan harga di Pegunungan Tengah yang selama ini didatangkan dari Jayapura melalui udara.
Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Achmad Ghani Ghazaly mengatakan, panjang ruas jalan Trans-Papua yang dibangun yaitu sepanjang 4.330,07 km. Ada pun yang belum tembus yaitu 479,04 kilometer atau sekitar 11 persen.
Diharapkan pada akhir tahun ini ruas jalan yang belum tembus berkurang menjadi 366,2 kilometer atau sekitar 8 persen.
Dalam dua tahun terakhir, anggaran pembangunan jalan yang dialokasikan untuk Provinsi Papua Barat sekitar Rp 1 triliun dan Papua Rp 1,6 triliun.
Sedangkan pada pada tahun 2017 anggaran untuk Papua Barat sebesar Rp 1 triliun dan Papua Rp 2,4 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.