JAKARTA, KompasProperti - Dalam merealisasikan percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas di Papua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melibatkan TNI AD.
Mereka telah berhasil merampungkan 100 persen pembangunan salah ruas Jalan Trans-Papua.
Berdasarkan video unggahan Kodam 17 Cenderawasih di Youtube, sebanyak 382 personel TNI ikut andil dalam pembangunan jalan sepanjang lebih dari 200 kilometer tersebut.
"TNI bersama Kementerian PUPR mendapatkan tugas untuk membangun jalan dari Wamena hingga Mumugu dengan panjang 284 kilometer," tutur Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam video yang diunggah pada 9 Februari 2017.
Di dalam video dua bagian dengan durasi 4 menit 42 detik tersebut, terlihat Gatot bersama dengan anggota TNI AD dan Kepala Balai Jalan dan Jembatan X Papua Kementerian PUPR Osman Marbun menjajal jalan dengan menggunakan motor trail.
Terlihat juga jalan tersebut sudah sepenuhnya diaspal, tetapi memang belum bisa digunakan secara fungsional saat ini.
"Keseluruhan jalan sudah terbuka, tapi belum bisa fungsional karena masih ada 35 jembatan lagi yang harus dibangun," ujar Osman.
Lebih lanjut Osman menyatakan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan jalan tersebut bertahap.
Sementara untuk jembatan-jembatan di 23 titik pihaknya telah mengalokasikan dana senilai Rp 300 miliar.
Ada pun kendala yang sangat menantang bagi TNI dan Kementerian PUPR dalam membangun jalan tersebut adalah persiapannya.
Mereka harus mengangkat alat berat seperti truk menggunakan helikopter dan juga material besar harus diperkecil dulu sebelum didistribusikan.
Mereka juga harus menggunakan bahan peledak juga untuk tebing kemudian yang paling berat adalah membawa batu dari Mumugu yang harus melewati rawa sedalam 1 hingga 1,5 meter.
"Setelah kami timbun hilang lagi, jadi 7 bulan hanya bisa mengerjakan 3 kilometer," jelas Gatot.
Keberadaan jalan ini membuat masyarakat dari Mumugu atau Merauke ke Batas Batu yang biasanya mendayung selama 12 jam dapat berjalan kaki selama tiga jam saja.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo mengatakan adanya jalan itu telah membuka akses Pegunungan Tengah Papua karena Wamena merupakan hub-nya dan telah menjadi akses mudah masyarakat dari selatan.
"Harga semen di Wamena yang sebelumnya Rp 550.000 per zak bisa ditekan sekitar Rp 250.000-Rp 300.000 per zak ini luar biasa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.