Waktu tempuh antar-wilayah atau desa di Demak lebih lama karena banyak jeglongan-nya (lubangnya), tapi kini Suratno bisa menghemat waktu perjalanan.
Sudah begitu, kendaraan tidak begitu membutuhkan banyak perawatan ekstra dibandingkan 10 tahun lalu.
"Sekarang onderdil truk jarang rusak karena jalannya sudah bagus dan dicor. Dulu sering dandani truk, sebulan sekali ada saja yang rusak dan harus diperbaiki," ungkapnya.
Target 10 Tahun
Proyek jalan tol beton bertulang, sejatinya, dimulai sejak era pemerintahan Bupati Demak Endang Setyaningdyah. Dipilihnya cor beton sebagai konstruksi bangunan jalan karena lebih awet, dan kualitasnya lebih baik.
"Dari hasil kajian teknis, cor beton paling cocok untuk jalan Demak yang tanahnya labil. Cor beton juga mampu bertahan hingga 5 tahun lebih," jelas Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak, Sularno.
Meski hampir seluruh jalan kabupaten sudah dibetonisasi, namun tahun 2017 ini, Pemkab Demak, masih mempunyai pekerjaan rumah berupa ditingkatkannya status poros jalan desa, menjadi jalan kabupaten.
Peningkatan status jalan ini dikuatkan melalui SK Bupati No 620/63/2017 tertanggal 19 Januari 2017.
Dengan adanya status peningkatan jalan tersebut, total jalan kabupaten yang sebelumnya 426,51 kilometer kini menjadi 914,426 kilometer.
Total panjang jalan yang belum ditangani tersebut terbagi menjadi jalan dengan spesifikasi rusak ringan yakni jalan berupa batu krakal sepanjang 49,60 kilometer, dan rusak berat yang masih dalam kondisi tanah sepanjang 427,39 kilometer.
Pemkab Demak menargetkan perbaikan jalan rusak dengan betonisasi selama 10 tahun mendatang.
Ada pun anggaran yang disiapkan senilai Rp 51,3 miliar yang berasal dari APBD Demak, dan Rp 48,9 miliar dari bantuan gubernur Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.