Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Mirip Kandang Itu Sekarang Semegah Bandara Internasional

Kompas.com - 22/12/2016, 12:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Contohnya pada bagian atap PLBN yang merupakan hasil transformasi bentuk Rumah Panjang dan Perisai Suku Dayak.

Perisai ini adalah simbol pertahanan NKRI yang melindungi. Sedangkan corak dan warna cerah kuning diterapkan pada bagian dinding dan elemen relief pada bagian pintu gerbang.

Pencahayaan dibuat sealami mungkin dengan pola bukaan dan penggunaan material transparan.

Detail arsitektur yang mengadopsi unsur lokal menjadi komponen yang sangat penting dalam pembangunan PLBN. Luas lahannya mencapai 8 hektar dan luas bangunan 19.493 meter persegi.

Pembangunan Zona Inti PLBN Entikong terdiri dari bangunan utama, pos lintas kendaraan pemeriksaan, dan bangunan pemeriksaan kargo.

Kemudian bangunan utilitas berupa rumah pompa dan power house, monumen, gerbang kedatangan dan keberangkatan, jalan, lansekap, serta alur pedestrian.

Pembangunan PLBN Terpadu Entikong ini sendiri menelan biaya sebesar Rp 152 miliar yang diambil dari APBN 2015-2016.

Kendati sudah diresmikan, pembangunan PLBN Entikong tak serta merta berhenti begitu saja.

Basuki memastikan akan terus melakukan penaatan kawasan perbatasan sesuai arahan Presiden Jokowi.

"Untuk tahap pertama ini PLBN-nya saja sudah bisa dioperasikan hari ini. Nanti tahap keduanya kami akan bangun zona pendukungnya yang namanya kawasan pemukiman," terang dia.

RIDWAN AJI/KOMPAS.com Entikong
Jokowi juga menyampaikan bahwa setelah peresmian ini, dia meminta semua pihak untuk menggerakkan roda ekonomi dan memanfaatkan keuntungan sebesar-besarnya dari keberadaan PLBN Entikong.

"Saya yakin harga kita lebih kompetitif dari negara lain, lebih banyak bisa ekspor ketimbang impor," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Basuki mengatakan, khusus untuk pasar bersama dengan akses sanitasi dan air bersih, pihaknya akan mulai membangunnya pada 2017 mendatang dengan anggaran sebesar Rp 420 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com