Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Empat Kondotel, Kurnia Land Anggarkan Rp 1 Triliun

Kompas.com - 17/10/2016, 22:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Nama Kurnia Land Group bisa jadi kalah beken ketimbang raksasa-raksasa properti macam Agung Podomoro Group, Ciputra Group atau Sinar Mas Land Group.

Namun, pengembang yang dirintis sejoli Zaid Mahdani dan Henny Lim ini berani mengambil risiko menjadi spesialis pembangun kondominium hotel (kondotel). 

Padahal, membangun dan memasarkan kondotel jauh lebih rumit dibandingkan apartemen strata atau rumah tapak (landed house). 

Bukan saja karena skema investasinya yang berbeda dan memerlukan penanganan khusus, melainkan juga publik masih belum percaya seratus persen membenamkan uangnya untuk instrumen investasi satu ini.

Hal itu lumrah terjadi. Pasalnya, ada banyak kondotel yang dipasarkan lengkap dengan janji-janji muluk pengembalian investasi menggiurkan, namun pada kenyataannya tak kunjung dibangun.

Bahkan, ada beberapa proyek kondotel yang mangkrak dan dimejahijaukan sehingga pengembangnya berujung di kursi pesakitan.

Baca: Hati-hati Beli Properti

Kondotel sendiri merupakan jenis kepemilikan properti yang difungsikan dan dikelola seperti hotel. 

Nah, Kurnia Land Group tengah merintis bidang usahanya secara spesifik di sektor kondotel. Proyek perdananya adalah Sahid Eminence Ciloto Puncak, Jawa Barat. 

Saat ini, proyek tersebut sudah memasuki tahap akhir. Dari total 379 unit yang dipasarkan kepada publik, 30 persen di antaranya ditahan Kurnia Land sebagai aset berkelanjutan.

Sementara sisanya atau 266 unit dipasarkan dengan patokan harga termurah Rp 1,8 miliar untuk tipe terkecil 41 meter persegi. 

"Posisi aktual sudah terjual 80 persen. Tanggal 10 Noveember 2016 akan soft opening," ujar Komisaris Utama Kurnia Land Group Henny Lim kepada Kompas.com, Senin (17/10/2016). 

Menurut Henny, untuk membangun Sahid Eminence Ciloto ini, pihaknya merogoh kocek tak kurang dari Rp 300 miliar. Angka ini sudah termasuk akuisisi lahan seluas 6 hektar.

Proyek berikutnya yang akan dikembangkan adalah Sahid Cleveland Bandung. Kendati memiliki lahan seluas 6 hektar, namun tidak seluruhnya akan dikembangkan.

Baca: Dituding Langgar Tata Ruang dan Lingkungan, Ini Jawaban Sahid Cleveland Bandung

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau