Hanya 15 persen dari total lahan yang akan menjadi kondotel sebanyak 370 unit. Sisa lahannya akan digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan fasilitas eco-tourism.
"Kami menawarkan pengalaman berbeda kepada investor dan tamu pengunjung. Tak hanya kenyamanan kondotel, juga lingkungan sekitar yang dirancang asli sesuai dengan 'habitat'-nya," papar Henny.
Kurnia Land merogoh kocek Rp 200 miliar untuk mengembangkan Sahid Cleveland Bandung yang sampai saat ini masih dalam proses perizinan.
Untuk mendapatkan unit-unit tipikal dengan ukuran terkecil 35 meter persegi, investor harus membayar sekitar Rp 1 miliar.
Jaringan internasional
Berbeda dengan dua proyek kondotel yang dikelola jaringan hospitalitas domestik Sahid Group, dua proyek berikutnya yang akan dilansir pada akhir 2017 dan pertengahan 2018 adalah Sol House Jimbaran Bali dan Melia Bintan Kepulauan Riau dengan manajemen Melia Hotels International.
Alasan Henny memilih Melia Hotels International adalah karena Bali dan Bintan merupakan destinasi wisata yang tak asing di mata pelancong mancanegara.
"Keduanya punya daya magnit kuat untuk dikunjungi turis asing seperti Eropa, Singapura, Australia, dan Amerika," imbuh Henny.
Tak main-main, untuk membangun keduanya, Henny melakukan riset dan observasi guna menghasilkan studi kelayakan mumpuni.
Hasilnya, Kurnia Land memutuskan untuk menginvestasikan dana masing-masing Rp 200 miliar di Bali, dan Rp 300 miliar di Bintan.
Kendati lahan di Bali hanya 1,3 hektar yang mencakup 200 unit, namun mereka merancang kondotelnya dengan konsep resor.
Demikian halnya di Bintan, atau tepatnya Bintan Lagoi. Konsep resor modern akan diadopsi, lengkap dengan fasilitas hutan bakau yang menjadi andalannya.
Ke depan, Kurnia Land akan membangun hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Anyer, Banten. Tak hanya itu, mereka juga akan mengelolanya sendiri di bawah bendera Eminence Hospitality.
GM HRD dan Legal Kurnia Land Andi Syafrullah Alamsyah mengungkapkan, mereka didukung oleh PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk untuk konstruksi finansialnya.
"Setiap proyek mereka mendukung 50 persen pendanaan dengan bunga sekitar 12,5 persen," sebut Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.