Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Jadinya kalau Arsitek Dunia Rancang Bangunan Ikonis di Jakarta!

Kompas.com - 26/09/2016, 09:08 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

Begitulah, ikon negara dibangun tak hanya sebagai penanda tetapi juga kebutuhan tata kotanya. Mirip dengan Singapura, Dubai, Uni Emirat Arab, juga punya bangunan khas di pesisir pantai, tepatnya di atas pulau buatan.

Burj Al Arab namanya. Bangunan rancangan arsitek kebangsaan Inggris, Tom Wright, ini menjadi hotel tertinggi ketiga di dunia dengan tinggi 321 meter. Bentuknya yang mirip layar kapal pesiar menjadi salah satu ikon kota tersebut.

Butuh waktu sekitar tiga tahun—sejak mulai dibangun tahun 1993—untuk membangun "landasan" agar bangunan dapat berdiri tegak di atas pasir. Sekitar 250 pilar beton ditanam sedalam lebih dari 40 meter. Pada 1999, Burj Al Arab akhirnya rampung.

Jika menginap di sana, Anda akan disambut dengan mobil Rolls Royce putih dari bandara. Atau, Anda bisa memilih terbang dengan helikopter dan mendarat di helipad gedung setinggi 212 meter. Harga satu kamar hotel berkisar antara 2.700 dollar AS sampai 19.000 dollar AS atau sekitar Rp 36 juta – Rp 250 juta per malam.

Bangunan Ikonis di Indonesia

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Kabar baiknya, Tom juga punya proyek di Tanah Air. Salah satu karya perancang Burj Al Arab ini adalah Regatta yang dibangun di atas area seluas 11 hektar di pantai utara Jakarta.


Bermain dengan nuansa laut, Tom kembali mengadopsi bentuk layar terkembang pada 10 menara apartemen dan satu hotel rancangannya. Tak main-main, pada 2010, Regatta bahkan meraih FIABCI Prix d’Excellence Awards dari federasi real estate internasional—sebuah penghargaan tertinggi dalam dunia properti.  

Regatta sendiri memiliki makna boat race atau lomba perahu layar. Untuk itu, dalam master plan-nya, kesepuluh bangunan dengan bentuk perahu layar itu akan mengelilingi sebuah menara mercusuar.

Saat ini, sudah ada empat bangunan dengan nama-nama yang dipetik dari pelabuhan laut top dunia, yakni Dubai, Monte Carlo, Miami, dan Rio de Janeiro. Nah, enam tower lainnya yang sedang proses pembangunan memakai nama Tokyo, Acapulco, Sydney, London, New York, dan Shanghai. Nantinya, bagian dalam area kompleks Regatta yang dipagari oleh kesepuluh apartemen tersebut akan menjadi area Aqua Park seluas 2,4 hektar.

Meskipun berada di dekat laut, letak Regatta tetap strategis karena masih berada di Ibu Kota. Dengan begitu, penduduk kota masih bisa menikmati nuansa laut walaupun berada di hunian modern. Bahkan, sejumlah fasilitas rekreasi penunjang seperti tempat sandar yacht dan jetski bisa jadi pemandangan yang membuat kawasan ini berbeda dengan yang lainnya.

(Baca: Mau Lebih Sehat? Lirik Hunian Dekat Pantai!)

Sedangkan fasiltas pendukung lainnya tak begitu berbeda. Regatta juga dilengkapi dengan taman, jogging track, spa, dan fitness centre. Untuk itu, bila tertarik memiliki tempat tinggal bak raja modern di pinggir pantai, bersiaplah kepincut dengan hunian di Utara Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com