Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Alasan Orang Indonesia Suka Berburu Properti Mewah di Singapura

Kompas.com - 15/09/2016, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia publik, orang-orang kaya Indonesia suka berburu properti mewah di Singapura.

Kendati trennya sempat menurun selama 2013-2015, namun naik kembali pada tahun ini, setidaknya selama Januari hingga Agustus.

Baca: WNI Pembeli Properti Mewah di Singapura Melonjak Empat Kali Lipat

Lonjakan jumlah warga negara Indonesia (WNI) pembeli properti mewah di negeri Lee Hsien Loong ini menempatkannya sebagai pembeli asing teratas, selain China, dan Malaysia.

Menurut Sim Mong Teck, seorang pengacara klien swasta di Singapura, dalam medio 1995-2010, orang Indonesia memiliki preferensi yang kuat untuk membeli properti di Core Central Region (CCR).

CCR adalah kumpulan dari lokasi premium yang berada tepat di jantung kota Singapura. CCR mencakup Orchard, Cairnhill, Lembah Sungai, Ardmore, Bukit Timah, Holland Road, Tanglin, Watten Estate, Novena, Thomson, Raffles Place, Marina, dan Sentosa.

Tak main-main, harga properti di kawasan ini boleh dibilang selangit, yakni senilai 10 juta dollar Singapura atau setara Rp 96,6 miliar.

Label tinggi ini mencerminkan lokasi strategis, penataan yang sangat baik dan serta keleengkapan fasilitas yang melingkupinya.

Namun, setelah 2010, aktivitas pembelian kemudian bergeser ke segmen menengah (mid-tier) seperti yang ditunjukkan oleh kenaikan penjualan properti di Rest of Central Region (RCR) dan Outside Central Region (OCR).

Dari griya tawang (penthouse) mewah 10 juta dollar Singapura, sekarang konsumen Indonesia cenderung mencari kondominium di daerah pinggiran kota seperti Ang Mo Kio dan Jurong, dengan kisaran harga 1 juta-2 juta dollar Singapura (Rp 9,6 miliar-Rp 19,3 miliar).

Ada empat alasan utama, mengapa orang Indonesia membeli properti di Singapura.

1. Properti adalah instrumen investasi

Di Singapura, sebuah negara yang sangat padat dengan populasi internasionalnya, tidak sulit untuk menemukan orang-orang yang ingin menyewa flat atau kondominium.

Dengan demikian, pasar sewa sangat menggoda dan banyak orang Indonesia membeli properti Singapura hanya untuk disewakan kepada orang lain.

2. Kualitas hidup di Singapura

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau