Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Singapura Makin Agresif di Indonesia

Kompas.com - 02/08/2016, 15:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Selain itu, jumlah kelas menengah yang meningkat, dan perluasan bisnis di luar pusat kota, mendorong kuatnya permintaan pengembangan properti berkualitas.

"Karena itu, kami sangat antusias untuk memainkan peran dalam menggenjot pertumbuhan bisnis dan membangun masyarakat di Jadebotabek, khususnya, dan menantikan kesempatan pengembangan lebih lanjut di Indonesia," ujar Khiatani.

Ascendas Group (Ascendas) menandatangani perjanjian usaha patungan dengan PT Metropolitan Karyadeka Pembangunan Indonesia (MKD) untuk mengembangkan proyek multifungsi atau mixed use  di Tangerang.

Ascendas dan MKD berbagi porsi kepemilikan saham yang sama dalam skema joint veture. MKD adalah perusahaan patungan antara PT Metropolitan Permata Development, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Metropolitan Land Tbk, dan Karyadeka Group.

Proyek multifungsi tersebut berada di dalam kawasan Metland Cyber City. Dirancang seluas 9,7 hektar dan akan meliputi perkantoran, apartemen, ritel dan fasilitas pendukung. 

Tahap 1 akan dikembangkan seluas 1,3 hektar yang terdiri dari apartemen, perumahan dan ruang kantor dengan total luas bangunan 130.000 meter persegi. 

Sementara CapitaLand hadir dengan bendera The Ascott Limited. Pengembang ini mengukuhkan eksistensinya dengan sepuluh portofolio perhotelan dan apartemen servis di Indonesia.

Terbaru, mereka mengakuisisi Ascott Kuningan Jakarta senilai Rp 835 miliar dari PT Ciputra Property Tbk.

The Ascott Limited juga akan mengelola Somerset Kencana Jakarta Pondok Indah, dan Ascott Waterplace Surabaya tahun ini.

Menyusul kemudian Brewin Mesa Development. Pengembang ini membidik pasar apartemen di Alam Sutera, Serpong, Banten. Rencananya, mereka akan membangun sebanyak 496 unit apartemen.

Proyek hunian vertikal ini meliputi dua menara berketinggian 38 lantai. Tipe apartemennya terdiri dari 1 bedroom, 2 bedroom, dan 3 bedroom. Harganya dibanderol Rp 1,3 miliar sampai Rp 3 miliar per unit sesuai tipenya.

"Kami ingin meningkatkan standar pengembangan properti di Indonesia lewat pengintegrasian konsep pembangunan internasional terbaru dengan selera dan tradisi lokal. Cara itu untuk menciptakan landmark yang relevan dan menginspirasi pertumbuhan perkotaan," ujar Presiden Direktur Brewin Mesa Development Bill Cheng. 

Lembaga investasi

Indonesia tak hanya seksi di mata para pengembang, juga dinilai sangat menjanjikan di mata lembaga investasi.

dokumentasi Rajawali Property Group Interior lobi Four Seasons Jakarta
Terbukti, GIC Pte Ltd, lembaga investasi Singapura yang kepincut berkolaborasi dengan sayap properti Rajawali Corporation, Greenland Rajawali Utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com