Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kota yang Penduduknya "Tak Terlihat"

Kompas.com - 29/07/2016, 19:37 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Jika Nasrin ingin mendapatkan keuntungan dari partisipasi yang sama terlepas dari gender dalam ekonomi formal (SDG 5), memiliki pengakuan status hukum kepemilikan rumah di Korail (SDG 1.4), atau mendapatkan vaksinasi polio dan tuberkulosis untuk anak-anaknya (SDG 3.2), dia perlu membuktikannya dirinya melalui identitas resmi.

Identitas ini menyatakan bahwa legitimasi secara resmi menghilangkan orang-orang "tembus pandang".

Mengurangi penduduk 

Dalam konteks negara berkembang, di mana bentuk-bentuk identifikasi tradisional sangat tidak dapat diandalkan, inovasi teknologi telah membuka pintu untuk kemungkinan-kemungkinan baru.

Pemerintah, LSM, dan bisnis di seluruh dunia tengah menggunakan biometrik, misalnya sidik jari, pemindai iris, dan cetakan dalam upaya untuk mencapai 1,5 miliar penduduk.

Di Ghana, teknologi E-Zwich menggunakan biometrik sidik jari untuk e-Money dan rekening bank yang terhubung dengan identitas.

Pada 2006, Dowa Emergency Cash Transfer (DECT) memberikan bantuan kekeringan untuk keluarga petani pedesaan melalui pendaftaran sidik jari dan verifikasi untuk pembayarannya.

Selain itu, perusahaan teknologi nirlaba Simprints telah membangun sistem identifikasi open source pertama di dunia yang murah, aman, detail dan dirancang khusus untuk membawa pelayanan kesehatan ke depan pintu rumah orang-orang miskin di pedesaan dan perkotaan.

"Kita dikelilingi oleh penduduk kota-kota tak terlihat, tetapi sekarang kita lebih dari sebelumnya," tandas Norman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com