SOLO, KOMPAS.com - Jalan Tol Solo-Ngawi ruas Solo-Sragen yang dibuka sejak H-7 atau Rabu (29/6/2016) baru dilintasi pengguna kendaraan berpelat AD.
Menurut Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya operator Tol Solo-Ngawi, David Wijayatno, para pengendara asal Solo itu ingin merasakan berkendara di ruas tol baru ini.
"Dari pantauan kami, ruas Solo-Sragen belum dilintasi pemudik ya. Karena mereka masih tersendat di barat. Sebagian besar yang memanfaatkan jalur ini justru orang-orang Solo," ujar David kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Kamis (30/6/2016).
Kendati demikian, kata David, masyarakat Solo dan sekitarnya demikian antusias menyambut dibukanya ruas Solo-Sragen secara temporer ini. Pasalnya, jalur sepanjang 25 kilometer ini bisa mengurai kemacetan di jalur utama.
David mengimbau kepada para pelintas untuk tetap waspada dan memperhatikan rambu serta marka jalanan.
Meskipun sudah dipasang rambu lalu lintas, penunjuk arah, hingga lampu penerang, namun ada beberapa spot yang harus diwaspadai.
Di beberapa spot terdapat elevasi beton dan lantai kerja (lean concrete) yang menyembabkan perbedaan ketinggian.
"Karena itu kami menyarankan pengguna jalan membatasi kecepatan kendaraan hanya sampai 40 kilometer per jam," sebut David.
Selain itu, pengguna jalan juga harus ekstra hati-hati saat melajukan kendaraannya karena ada 17 perlintasan yang masih digunakan oleh warga sekitar hingga saat ini.
Saksikan video perjalanan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, berikut ini: