Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagas Pintu Halte Transjakarta Hasilkan Listrik, Dua Mahasiswi UI Terbang ke Paris

Kompas.com - 23/06/2016, 10:49 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia patut berbangga. Pasalnya, dua mahasiswa yang mengikuti Kompetisi Go Green City Schneider Electric 2016 mewakili Indonesia di Paris, Perancis.

Dalam kompetisi tersebut, mahasiswi Universitas Indonesia Nabila Astari dan Stephanie Warie menelurkan gagasan untuk menghasilkan energi dari para penumpang Transjakarta.

"‎Kita awalnya iseng-iseng, cari sesuatu yang secara tidak disadari memang ada terus, tapi tidak terpakai. Prospek ini besar ke depannya," ujar Nabila kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Inovasi kedua mahasiswi ini kurang lebih adalah dengan mengonversi energi yang dihasilkan dari para penumpang saat melewati pintu putar tiga kaki (turnstile gate).

Nabila dan Stephanie mengubah teknologi yang ada di pintu tersebut dengan mengganti pintu tiga kaki dengan sistem Droplock Turnstile Gate.

Mekanisme ini lebih sederhana karena pintu ini menghasilkan energi listrik sebanyak 30 watt setiap kali dilewati satu orang penumpang.

Sementara halte beroperasi selama 17 jam per hari dengan asumsi penumpang yang berjumlah ribuan setiap harinya, daya listrik yang dihasilkan sangat besar.

"Energi ini bahkan bisa menyalakan satu halte. Jadi tidak perlu listrik dari PLN," tutur Nabila.

Tidak hanya menyalakan satu halte, Nabila mengatakan, listrik yang dihasilkan dari pintu tersebut bahkan 78 persennya tidak terpakai. Dengan demikian, sisa listrik ini bisa digunakan untuk charging spot, televisi, dan lain-lain.

Inovasi Nabila dan rekannya ini bisa diterapkan di mana-mana, selama ada transportasi umum beserta halte atau stasiun dengan jumlah penumpang besar.

Mewakili Indonesia di Paris

Adapun untuk persiapannya ke Paris pada kompetisi tingkat dunia, Nabila mengaku banyak dibantu oleh Schneider Indonesia.

Awalnya, Nabila menceritakan, ia dan Stephanie mengunggah ide mereka ke situs kompetisi. Setelah terpilih dalam 9 finalis, kedua mahasiswi semester 7 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Universitas Indonesia (UI) tersebut didaulat sebagai juara pertama di Indonesia.

Tahap selanjutnya, mereka mewakili Indonesia di Asia Tenggara untuk bertanding dengan 9 perwakilan negara lainnya.

Ternyata, dua mahasiswi ini kembali menjuarai tingkat Asia Tenggara dan berhak maju ke babak selanjutnya, yaitu kompetisi tingkat dunia di Paris pada 19-20 September 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau