JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah dalam program nasional Sejuta Rumah juga dilakukan di ujung timur Indonesia. Di Papua, pembangunannya ditargetkan sebanyak 6.500 unit rumah.
Rinciannya, 5.500 unit merupakan rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 1.000 unit sisanya untuk rumah di luar subsidi.
"Dari jumlah itu yang sudah terbangun sampai Mei 2016 kemarin 1.200 unit," kata Ketua DPP Real Estat Indonesia (REI) Papua, Nelly Suryani (Maria), kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016).
Realisasi rumah terbangun, kata Maria, artinya sudah ada yang menghuni, sudah ada akta jual beli tanah (AJB), dan sertifikat lainnya.
Distribusi kebutuhan rumah merata di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Papua.
"Pertama ada di kabupaten dan kota Jayapura, kemudian 200-300 unit di Wamena, lalu yang agak besar di Koya Barat sebanyak 1.700 sampai dengan 1.800 unit, di Sentani kurang dari 1.500, dan Timika serta Merauke sebanyak 400 sampai 500 unit rumah," jelas dia.
Pemerataan tersebut sesuai permintaan masyarakat yang antusias terhadap program Sejuta Rumah.
Pasalnya, harga yang dipatok per unitnya adalah Rp 183,5 juta dengan cicilan bagi MBR sebesar Rp 1,2 juta per bulannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.