Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikelola seperti Mal, Masjid Andalusia Jadi "Mahal"

Kompas.com - 13/06/2016, 21:18 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menjulang dengan empat menara, Masjid Andalusia di Sentul City, Bogor, berdiri megah sejak 2012.

Pada awal pembangunannya, masjid ini mengalami sejumlah kendala, antara lain persediaan air dan pasokan listrik.

Direktur Andalusia Islamic Centre Syaripudin Kusin Sardi mengatakan, saat itu mendapatkan air bersih dan lancar sangat sulit.

"Kontur tanahnya tidak bisa menyimpan air. Ketika digali dan dibor, tetap (airnya) tidak ketemu," ujar Syarip kepada Kompas.com, Senin (13/6/2016).

Ia melanjutkan, para staf Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) pun kemudian berupaya mencari donatur untuk mengalirkan air ke masjid.

Akhirnya, dengan membayar ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola Sentul City, air di Masjid Andalusia tersedia.

Sementara untuk memasok listrik, masjid ini memiliki gardu khusus. Atas dasar hal ini, Syarip mengatakan pengelolaan Masjid Andalusia serba berbayar.

"Semua dikelola seperti mal, sekuritinya profesional dari SPD (PT Security Phisik Dinamika), staf kebersihan outsorcing, parkir juga ada gate. Masjidnya mahal ini," tutur Syarip.

Meski demikian, ia menolak untuk menyebutkan dana pembangunan masjid tersebut. Menurut dia, masjid ini dibangun atas pengumpulan dana dari beberapa donatur.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Andalusia juga dipakai untuk kegiatan-kegiatan ekonomi, misalnya pelatihan kerajinan dan pemberdayaan masyarakat.

Syarip mengatakan, masyarakat binaan Islamic Center ini sudah mencapai 2.500 orang yang menghasilkan makanan dan minuman ringan seperti keripik pisang dan es cendol. Sementara untuk kerajinannya, masyarakat binaan ini juga menghasilkan kain yang dibordir.

Dibangun sejak 2006, Masjid Andalusia digagas oleh tokoh ekonomi Islam, Muhammad Syafii Antonio.

Seperti namanya, Masjid Andalusia terinspirasi dari keindahan, kejayaan dan keberadaban masyarakat Islam di Spanyol.

Andalusia, yang sekarang bernama Spanyol Selatan, berdiri pada Ramadhan 92 Hijriah, yaitu ketika seorang pejuang Islam, Thariq bin Ziyad bersama pasukannya berhasil masuk ke Spanyol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau