JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan kubah pada masjid adalah bentuk sebuah budaya. Oleh karena itu, masjid tidak selalu harus menyertakan kubah sebagai penandanya.
Salah satu masjid baru yang tidak menggunakan kubah adalah Masjid Nuurur Rahman di lingkungan Kementerian Agaria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Dibangunnya masjid ini adalah bagaimana ada pembeda dari Masjid Al-Azhar, di antaranya bentuk Joglo dan menara kembar. Dinding terawangan itu juga menandakan masjid," ujar Direktur Utama PT Harmoni Unggul Prakarsa Jaka Wahyana kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2016).
Jaka mengatakan, saat proses desain Masjid Nuurur Rahman yang berlangsung selama sebulan, sempat muncul diskusi dengan tim Dewan Keamanan Masjid (DKM) apakah akan menggunakan kubah atau tidak.
Diskusi tersebut akhirnya mengerucut dengan desain yang saat ini dibentuk. Menurut Jaka, peniadaan kubah juga sebagai bentuk pengenalan arsitektur masjid kepada masyarakat, bahwa masjid tidak selalu menggunakan kubah.
Saat ini, lanjut Jaka, masjid tanpa kubah sudah banyak diterapkan di Indonesia, salah satunya di Bandung, yaitu Masjid Al-Irsyad.
Selain Masjid Al-Irsyad, Masjid Agung Demak juga tidak menggunakan kubah. Bedanya, Masjid Agung Demak lebih mengusung desain tradisional dengan unsur Hindu Jawa.
Sementara Masjid Nuurur Rahman memadukan antara desain modern dan tradisional. Desain tradisionalnya mengusung langgam Joglo.
Sedangkan desain modernnya, ditunjukkan oleh desain ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan cahaya matahari dan udara di sekitar.
Selain itu, penggunaan air untuk wudhu juga digunakan ulang untuk penyiraman tanaman di halaman masjid.
Adapun lantai plasa menggunakan grass block sehingga menampung air hujan sebagai cadangan air tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.