Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Arsitek London Terpilih Merancang Bangunan di Negara Jazirah Arab

Kompas.com - 07/06/2016, 15:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Setelah biro arsitek berbasis di London AL_A memenangkan kompetisi untuk merancang sebuah masjid baru di Abu Dhabi, kini giliran koleganya melakukan hal serupa.

Baca: Arsitek London Rancang Masjid di Pusat Bisnis Abu Dhabi

Adalah biro arsitek Mossessian yang juga telah memenangkan kompetisi untuk mendesain Museum Mekkah, Arab Saudi.

Museum Mekkah menempati sebuah lokasi berjarak tujuh kilometer dari Masjidil Haram, yang merupakan tempat Ka'bah, lokasi paling suci di dunia bagi umat Islam.

Bangunan ini mencakup 5.600 meter persegi ruang galeri sebagai tempat pameran yang berkaitan dengan sejarah Islam dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Museum ini juga akan berisi ruang tunggu, auditorium, toko buku, ruang pengajaran, taman atap dan restoran.

Museum Makkah

Museum ini menawarkan interpretasi yang unik dan refleksi iman kepada jutaan Muslim yang mengunjungi Mekkah dari seluruh dunia.

"Sampai saat ini, Arab Saudi tidak memiliki lembaga kebudayaan semacam ini untuk meningkatkan kunjungan mereka ke kota paling suci bagi Muslim," kata sebuah pernyataan dari Mossessian.

Mossessian bekerjasama dengan arsitek pameran Paris, Studio Adeline Rispal untuk mengikuti kompetisi tersebut. Rispal merancang kekosongan dalam struktur yang bertindak sebagai "menara virtual".

Di bagian atas, pengunjung dapat mengakses ruang taman dengan suhu yang dapat dikendalikan.

Tamannya dirancang untuk dapat digunakan bahkan dalam cuaca panas ekstrim sekalipun.

Museum Makkah

Bagian bawah tangga spiral yang mengarah ke bawah dihias 99 Nama Allah, dan nama-nama malaikat dalam Islam, yang dapat dilihat dari ruang galeri khusus di bagian bawah.

Dinding luar museum menggabungkan batu yang bersumber dari setiap negara di dunia di mana Islam saat ini dianut.

Batu Hujaz dari pegunungan di sekitar Mekkah juga akan digunakan untuk interior.

"Di dalam, batu tersebut digunakan untuk membuat ceruk yang dilewati pengunjung saat jalan menanjak," kata arsitek.

Bangunan ini menampilkan area pameran, yang menceritakan kisah kehidupan Nabi untuk memperkaya pemahaman tentang Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau