Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, 8 Benda yang Lebih Kotor dari Dudukan Toilet

Kompas.com - 16/05/2016, 23:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Ada alasan mengapa kamar mandi umum menyediakan tisu untuk menutupi tempat duduk toiletnya, yakni kotor. Kuman dan bakteri banyak bersarang di sana.

Namun ada beberapa benda baik di rumah maupun di sekitar Anda yang lebih kotor dari dudukan toilet.

Berikut benda-benda tersebut:

1. Ponsel

Ponsel menjadi barang yang selalu Anda pegang setiap hari, di mana pun dan kapan pun. Untuk membunuh bakteri di ponsel, Anda bisa menggunakan alkohol dan mengelapnya pada ponsel selama beberapa hari sekali.

"Anda bisa beli sekotak alkohol yang dikemas secara individual dan simpan beberapa di dalam tas atau mobil Anda," ucap Direktur Cleaning Lab di Good Housekeeping Institute, Caroline Forte.

2. Meja kerja

Meja kerja merupakan salah satu barang yang 100 kali lebih kotor dari dudukan toilet. Itu akan benar-benar masuk akal jika Anda tidak melakukan pembersihan meja kerja.

Untuk menghindari kuman tersebut, gunakan lap disinfektan untuk menggosok bawah permukaan yang kotor seminggu sekali.

3. Tombol lift

Kabar buruk bagi para penghuni apartemen. Tombol lift Anda 40 kali lebih banyak mengandung bakteri ketimbang toilet.

Pasalnya tombol itu digunakan banyak orang setiap harinya. Guna mencegah penyakit yang ditimbulkan dari bakteri dan kuman di sana, Anda bisa gunakan sarung tangan tiap kali ingin naik atau turun.

www.shutterstock.com Talenan yang begitu penting tersebut sangat mudah menjadi "sarang kuman". Talenan plastik bisa Anda masukkan dalam mesin cuci piring, begitu juga talenan yang dibuat dari komposit.
4. Talenan

Karena kebanyakan orang hanya membilas talenan setelah digunakan maka ada kuman dan bakteri 200 kali lebih banyak daripada dudukan toilet.

Oleh sebab itu, membilas ditambah mencuci akan mampu menghilangkan kuman dan bakteri di talenan Anda.

"Setelah menggunakannya untuk memotong daging mentah atau unggas, selalu rendam dalam larutan pemutih," kata Direktur Peralatan Dapur dan Teknologi Lab Good Housekeeping Institute, Sharon Franke.

5. Karpet

Karpet merupakan barang yang lembut dan nyaman digunakan untuk duduk-duduk atau berbaring di rumah.

Tetapi, karpet sejatinya mengandung 4.000 kali lebih banyak bakteri ketimbang dudukan toilet.

Maka dari itu, Anda mesti mem-vakum karpet Anda setidaknya seminggu sekali untuk menghilangkan kuman dan bakteri di karpet Anda.

Karpet tidak memerlukan perawatan yang tinggi seperti kebanyakan orang pikirkan.
6. Uang

Baik uang kertas dan koin selalu ada di seluruh dunia dan kandungan bakterinya sudah terlalu banyak hingga tak terhitung.

Menurut penelitian dari Universitas New York, tiap uang kertas membawa sekitar 3.000 tipe bakteri di bagian permukaannya.

Untuk masalah ini, belum ditemukan penangkalnya. Jadi, mulai sekarang Anda bisa melakukan transaksi secara non tunai.

7. Keyboard

Tidak hanya dunia yang ada di ujung jari ketika berada di laptop atau komputer, tetapi juga bakteri E.coli mengikuti Anda.

Untuk membersihkan keyboard Anda, Anda bisa membaliknya kemudian menekannya hingga remah-remah makanan yang terselipi bisa keluar.

Cara berikutnya kemudian gunakan lap disinfektan untuk mengusir kuman yang ada.

Shutterstock Ilustrasi
8. Es batu di tempat makan

Tentu saja tidak semua restoran atau tempat makan memiliki es dengan kadar kuman dan bakteri yang banyak.

Namun, menurut penelitian Daily Mail mengungkapkan bahwa 6 dari 10 restoran yang mereka uji memiliki es batu dengan kadar bakteri lebih tinggi daripada air di toilet.

Sebagai antisipasi, Anda bisa melewatkan penggunaan es pada minuman Anda ketika berada di restoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com