Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Tayan, Magnet Baru yang Butuh Penataan Serius

Kompas.com - 23/03/2016, 08:42 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Sejak kawasan sekitar jembatan ramai dikunjungi, terlebih saat Heri sadar akan kehilangan pencarian utamanya, ia pun banting setir mencari alternatif pekerjaan yang lain.

Heri bersama rekan penambang klotok lainnya mulai melirik potensi keramaian tersebut dengan melayani rute berkeliling pulau Tayan menggunakan perahu (speedboat).

"Sekali putar keliling pulau tarifnya Rp 20.000 per orang," sambung Heri.

Selain menawarkan jasa berkeliling pulau, Heri juga membuka warung bersama keluarganya di kawasan tersebut.

Desain kawasan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Barat, Jakius Sinyor mengatakan, untuk menata kawasan tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Kabupaten Sanggau.

"Untuk perawatan jembatan akan dilakukan oleh pihak kementerian dan dinas PU. Sedangkan untuk menata kawasan ini, akan kita serahkan kepada pihak pemerintah Kabupaten Sanggau" papar Jakius.

Jakius berharap kawasan tersebut bisa ditata dengan baik, sehingga tidak terlihat dan terkesan kumuh.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jembatan Tayan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Yudha Handita mengungkapkan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan kecamatan Tayan Hilir sedang berupaya menata kasawan yang berada di kedua ujung jembatan.

"Besarnya animo masyarakat yang ingin mengunjungi jembatan ini, secara tidak langsung mendorong tumbuhnya bangunan-bangunan liar yang menjual makanan dan minum," kata Yudha.

Saat ini, kata Yudha, pihaknya sedang membantu Kecamatan Tayan dengan mendesain bangunan-bangunan yang cocok dan sesuai, sehingga tidak menimbulkan kesan kumuh.

Nantinya, desain tersebut akan dijadikan panduan untuk pembangunan dalam penataan kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com