"Arus lalu lintas Medan-Binjai terpadat dengan volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tertinggi di Sumatera. Disusul Palembang-Indralaya, dan Lampung," Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto W Husaini di Medan, Senin (29/2/2016).
Hediyanto menuturkan, LHR keseluruhan di Sumatera adalah 20.000 unit. Dari total ini, ada daerah yang memiliki LHR 16.000-17.000 unit. Namun ada pula yang memiliki LHR di atas 25.000 unit.
Untuk mengurai kemacetan, pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan dua ruas jalan tol di Provinsi Sumatera Utara yakni ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan ruas tol Medan-Binjai.
Kedua ruas tol tersebut merupakan bagian dari 25 ruas Jalan Tol di Pulau Sumatera yang akan dibangun sepanjang 2.819 kilometer.
Pembangunan Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dilakukan oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga Kualanamu Tol.
Dukungan pemerintah diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada badan usaha. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ini memiliki total panjang 61,70 kilometer.
Seksi Tanjung Morawa (Medan)-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 kilometer pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah. Sisanya, sepanjang 43,90 kilometer akan dibangun oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol yang dibagi dalam 2 Seksi yaitu Seksi I Perbarakan-Lubuk Pakam, dan Seksi II Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.
Enam persen
Sampai saat ini, progres kontruksinya telah mencapai 6 persen dengan pembebasan tanah telah mencapai telah mencapai 85,98 persen. Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2017.
Sementara itu pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai dilakukan oleh PT Hutama Karya (persero) Tbk dengan panjang total mencapai 16,72 kilometer (main road) dengan biaya investasi hingga Rp 1,6 triliun.
Masa konsesi pengusahaan jalan tol yang diberikan Pemerintah selama 40 tahun. Saat ini progres konstruksi ruas tol tersebut telah mencapai 5,8 persen dengan kemajuan pembebasan tanah mencapai 77,9 persen. Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2018.
Pengerjaan konstruksi jalan tol ruas Medan-Binjai dibagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1, Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,2 kilometer, rencananya akan dikerjakan mulai dari Oktober 2015 hingga Desember 2016.
Lalu seksi 2 Helvetia-Semayang sepanjang 6,1 kilometer rencananya akan mulai dikerjakan April 2016 hingga Juni 2016. Seksi 3 Semayang-Binjai sepanjang 4,2 kilometer sudah mulai dikerjakan Maret 2015 ditargetkan selesai Maret 2016.