TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kelas menengah pembeli rumah pertama atau first time home buyers masih dianggap sebagai pasar rumah paling seksi, dan punya kemampuan beli (daya serap) cukup baik.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika pengembang raksasa sekelas Sinarmas Land Group bermain juga di kelas ini dengan memproduksi properti seharga di bawah Rp 1 miliar per unit.
Terbaru adalah Anarta House sebanyak 239 unit di kawasan pengembangan Vanya Park, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan. Mereka menawarkan unit-unit seluas 89 meter persegi dengan luas tanah 34 meter persegi.
Di dalamnya mencakup tiga lantai yang dilengkapi tiga ruangan. Setiap ruangan terdiri atas dua kamar tidur dan 1 kamar mandi. Harganya dipatok mulai Rp 900 juta.
Menurut CEO Strategic Development and Services Sinarmas Land Group, Ishak Chandra, Anarta House merupakan bentuk inovasi dalam memenuhi kebutuhan hunian berkualitas bagi masyarakat modern.
"Tingkat kebutuhannya tinggi," ujar Ishak.
Selain Sinarmas Land Group, pengembang lainnya yang serius menggarap pasar ini adalah Progress Group. Mereka baru saja meluncurkan klaster terbaru, Sierra di Paradise Serpong City.
"Kelas menengah merupakan pasar paling besar. Mereka betul-betul membutuhkan hunian (end user). Jadi, kami melansir Sierra karena memang dibutuhkan oleh pasar," tutur Komisaris Progress Group, Derice Sumantri kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2016).
Derice menggambarkan, betapa besarnya pasar kelas menengah ini dibuktikan dengan catatan penjualan dua klaster sebelumnya yakni Southscape dan Lightscape pada tahun lalu yang seluruhnya terserap.
Dari penjualan dua klaster dengan harga perdana masing-masing Rp 399 juta dan Rp 457 juta tersebut, Progress Group meraup penjualan senilai Rp 150 miliar.
Dari total 250 unit yang terjual, menurut Direktur Keuangan Progress Group Budijono Gunawan, 80 persen di antaranya dibeli dengan menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara tunai keras dan tunai bertahap hanya 20 persen.
"Ini menunjukkan kelas menengah merupakan real buyer, bukan investor," imbuh Budijono.
Derice menimpali, mereka yang ingin membeli dan membutuhkan rumah di kawasan Serpong, namun kemampuan beli di bawah Rp 1 miliar memang sangat besar.
Menjelang diluncurkan secara resmi, klaster Sierra sudah diminati 161 persen yang rela membeli nomor urut pemesanan (NUP) senilai Rp 2 juta.
Karena itu, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Progress Group akan fokus pada pengembangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
"Setelah itu, kami akan merambah rumah vertikal atau apartemen," kata dia.
Sierra ditawarkan sebanyak 133 unit yang dipatok Rp 488 juta dengan ukuran 32/50 dalam bangunan satu lantai berisi dua kamar tidur dan satu kamar mandi.
Sedangkan unit yang lebih luas yakni ukuran 55/50 dibanderol Rp 700 juta, mencakup dua lantai dengan dua kamar tidur plus satu kamar pembantu dan dua kamar mandi.