Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Tiga Negara Genjot Properti yang Bisa Ditiru Indonesia

Kompas.com - 27/01/2016, 19:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah lumrah jika di sejumlah negara, pemerintahnya memberlakukan kebijakan-kebijakan khusus untuk menarik investor. Terlebih, saat ekonomi sedang melambat.

Pemerintah Singapura misalnya, mengeluarkan kebijakan pajak pembelian properti komersial lebih rendah dibandingkan pajak hunian.

“Saat ini, pajak pembelian properti komersial di Singapura jauh lebih rendah ketimbang pajak hunian. Bahkan, harga sewa komersial di Singapura mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ujar Allen Jordan dari Re/Max Goshen, Singapura, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/1/2016).

Selain dari sisi perpajakan, Singapura juga berkomitmen dalam menata rancangan induk (master plan) pengembangan kota. Dengan penataan ini, Singapura menjadi salah satu negara ternyaman di Asia.

Dalam menarik minat investor asing, pemerintah Singapura juga tengah mengembangkan kawasan kota mandiri yaitu Tanjong Pagar. Lokasi tersebut kini dikenal sebagai lokasi paling diburu untuk investasi ( hot spot investment).

KOMPAS.COM/CHRISTINA ANDHIKA SETYANTI Pemandangan kota Seoul dari atas menara
Sejumlah pengembang ternama kini sudah mempersiapkan untuk mengembangkan kawasan tersebut. Bukan hanya Tanjong Pagar, pemerintah Singapura juga mempersiapkan kota mandiri lainnya yaitu Jurong.

"Pengembangan tersebut diyakini bakal menjadi Central Business District (CBD) kedua yang bakal mendatangkan investor asing,” kata Allen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau