Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti Singapura Turun

Kompas.com - 20/01/2016, 17:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Harga properti Singapura turun sebagai buntut dari kebijakan Penambahan Biaya Materai Pembeli (PBMP) yang menjadi momok bagi para pengembang.

Para pembeli kini bisa mendapatkan apartemen dengan harga murah berkat PBMP yang mulai diterapkan pada 8 Desember 2011.

Kebijakan PBMP menetapkan bahwa pengembang memiliki batas waktu lima tahun untuk menyelesaikan semua proyek perumahan dan apartemen serta menjual semua unitnya.

Jika tidak sanggup, maka para pengembang itu diwajibkan membayar PBMP. Besarnya PBMP yang mesti dibayar pada awalnya 10 persen dari harga pembelian lahan dan meningkat jadi 15 persen pada 12 Januari 2013.

Tenggat waktu lima tahun itu mulai berlaku efektif pada akhir tahun ini.

Tak terserap

Akibat PBMP ini banyak pasokan yang masuk pasar tidak terserap. Contohnya proyek apartemen The Trilinq milik pengembang Clementi.

Harga rerata apartemen The Trilinq yang terjual 20 unit pada kuartal IV tahun lalu adalah sekitar 14.766 dollar Singapura per meter persegi atau setara dengan Rp 143 juta.

Angka tersebut menurun dari 17.166 dollar Singapura per meter persegi atau lebih dari Rp 166,1 juta untuk delapan unit yang dijual saat peresmian proyek apartemen pada kuartal I 2013.

Hingga akhir tahun lalu, proyek apartemen The Trilinq itu baru terjual 220 unit dari total 755 unit yang disediakan.

Proyek apartemen lainnya, yakni Mon Jervois yang dibangun Singland memiliki rata-rata penjualan dua unit yang dilego pada kuartal IV tahun lalu adalah 20.577 dollar Singapura per meter persegi atau senilai Rp 199,2 juta.

Singland sendiri baru berhasil menjual 46 unit dari total 109 unit apartemen di Mon Jervois hingga akhir tahun lalu.

Proyek apartemen berikutnya yang kemungkinan besar akan dikenakan PBMP adalah Kingsford Hillview Peak garapan Kingsford.

Harga rata-rata per meter persegi hasil penjualan 23 unit apartemen Kingsford Hillview Peak adalah 14.311 dollar Singapura atau ekuivalen Rp 138,7 juta.

Angka rata-rata itu menurun dari sebelumnya yakni 14.888 dollar Singapura per meter persegi atau sebesar Rp 144,3 juta untuk 97 unit yang terjual pada kuartal II tahun 2013. Kingsford saat ini baru terjual 242 unit dari 512 unit.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau