Terlepas dari manfaatnya, nilai tambah dari revitalisasi taman adalah harga tanah dan properti di lingkungan sekitarnya bakal melonjak.
Proyek revitalisasi The Bishan-Ang Mo Kio Park, Singapura, menunjukkan hal itu. Harga propertinya meroket 30 persen.
"Sungai yang tadinya sering meluap dan menimbulkan banjir, sekarang jadi lebih tertata dan tersistem. Penduduk yang tinggal di sana juga senang, karena pemandangan sungai lebih indah dengan adanya taman-taman," ujar Senior Architectural Associate Atelier Dreiseitl Asia Pte Ltd, Anton Siura kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Salah satu properti yang mengalami lonjakan harga di area tersebut adalah apartemen sewa Bishan Park Condo. Apartemen ini telah berdiri sejak 1994. Dengan total 10 lantai tersedia 320 unit.
Sementara itu, revitalisasi sungai mencakup beberapa tahapan. Pertama, kualitas air tambak secara signifikan ditingkatkan melalui proses pengolahan air alami dalam biotope tersebut.
Proyek percontohan untuk pengolahan air ekologi di daerah perkotaan ini dapat diterapkan untuk perkembangan masa depan.
Kedua, penggunaan air berkurang karena air kolam di samping sungai berasal dari air sungai yang dibersihkan. Pembersihan biotope memainkan peran sentral dalam sistem ini.
Merancangnya agar sesuai kondisi iklim Singapura dan desain taman keseluruhan, menurut Anton, cukup menantang.
Melalui penelitian rinci dari kualitas air yang diharapkan, penyesuaian sirkulasi, spesies tanaman, satu elemen terpadu sekarang berhasil berfungsi sebagai satu sistem.
Terletak di antara dua lingkungan yang menonjol (Ang Mo Kio dan Bishan), The Bishan-Ang Mo Kio Park berada di lahan seluas 62 hektar.
Kanal tersebut menawarkan berbagai fasilitas baru antara lain 3 taman bermain bertema yakni taman bermain gelembung, taman bermain air dan taman bermain petualangan.
Selain itu, ada fasilitas pembersihan biotope, makanan dan rekreasi, galeri baru riverside, dan ruang hijau yang terbuka.
Fasilitas lainnya yaitu zona refleksi kaki, jalur berlari untuk anjing dan toilet. Sungai sepanjang 3 kilometer ini telah menjadi tempat rekreasi bagi 3 juta pengunjung setiap tahun.
Sungai dan area sekitarnya telah menjadi rumah bagi 59 spesies burung dan 23 spesies capung. Tidak hanya itu, penghijauan di area ini pun meningkat sebesar 12 persen.