Proyek jumbo seluas 228 hektar ini berada di kawasan Nongsa, sekitar 30 menit dari pusat kota Batam.
Menurut CEO Strategic Development & Services Sinarmas Land, Ishak Chandra, diseriusinya kembali Batam sebagai kawasan ekspansi bisnis bidikan karena pertumbuhan propertinya di atas rerata Nasional, yakni 13,1 persen.
"Selain itu, secara ekonomi juga Batam menempati peringkat keempat terbesar dengan pertumbuhan GDP 12,4 persen. Hal ini membuktikan Batam sangat potensial," jelas Ishak, saat perkenalan Nuvasa Bay kepada publik, Sabtu (12/12/2015).
Nuvasa Bay merupakan perluasan dari portofolio Sinarmas Land kedua di kota ini, yakni Palm Springs Golf & Country Club. Portofolio lainnya adalah Taman Duta Mas di Batam Center.
Di dalam pengembangan baru ini, akan dibangun residensial tapak sebanyak 1.100 unit dan 4.000 kondominium.
Terintegrasi dengan fasilitas resor, retail, fasilitas permainan dan petualangan luar ruang, hotel, lapangan golf 18 holes, dan janapada.
Sinarmas Land mendedikasikan proyek teranyarnya ini untuk kalangan masyarakat menengah kelas atas.
Karena itu, harga yang dibanderol untuk residensial di atas Rp 1,5 miliar hingga Rp 20 miliar. Sedangkan untuk kondominiumnya, mereka menawarkan harga perdana mulai Rp 500 jutaan.
Sebagai pembanding, selain Nuvasa Bay, terdapat proyek besar lainnya yang tengah dipasarkan pengembang papan atas Nasional.
Proyek tersebut adalah Orchard Park yang dibesut PT Agung Podomoro Land Tbk. Pengembangan seluas 42 hektar ini mencakup hunian lima klaster dengan patokan harga Rp 700 juta hingga Rp 3 miliar per unit.
Berikutnya adalah CitraLand Megah Batam seluas 15 hektar. Ciputra Group menawarkan tipikal unit berdimensi 245 meter persegi, 330 meter persegi, dan 490 meter persegi, dengan luas lahan sekitar 160 meter persegi hingga 280 meter persegi.
Mereka membanderol harga perdana perumahan kelas atas ini mulai dari Rp 3 miliar per unit. Selain hunian, CitraLand Megah Batam akan dilengkapi dengan hotel, gedung perkantoran, pusat kebugaran Fit Centrum, serta fasilitas penunjang kebutuhan penghuni lainnya.
Kehadiran Nuvasa Bay, akan semakin membuat pasar properti Batam untuk segmen kelas menengah atas semakin sengit.
Namun begitu, Ishak optimistis Nuvasa Bay dapat menaklukkan pasar Batam. Terutama pasar domestik yang diyakini bakal menyerap produk ini sebanyak 80 persen. Sementara 20 persen sisanya, ditujukan untuk pasar asing.
"Ada sekitar 6.000 orang asing yang bekerja di Batam. Ini pasar potensial yang diharapkan dapat menyerap Nuvasa Bay," sebut Ishak.
Rp 9 triliun
Guna merealisasikan proyek dengan estimasi investasi Rp 9 triliun ini, Sinarmas Land mengembangkannya dalam tiga tahap pembangunan selama kurun 15 tahun.
Tahap pertama akan dimulai dengan 550 unit residensial dan 2.000 unit kondominium serta Adventure Park. Pengembangan ini dilakukan selama lima tahun pertama sejak ground breaking pada kuartal ketiga 2016.
"Tahap pertama kami perkirakan akan menelan dana senilai Rp 4 triliun," tandas Ishak.