"Pertama, lokasi Batam sangat strategis. Dekat dengan Singapura, hanya 40 menit perjalanan," ujar Candra kepada Kompas.com, saat peluncuran program "Luxury Lifestyle, Live Like Bond", Sabtu (7/11/2015).
Alasan kedua, lanjut Candra, kondisi infrastrukturnya sudah sangat memadai. Hal ini memungkinkan Batam dikembangkan sebagai pusat bisnis dan industri sejajar dengan Johor, di Malaysia sebagai pilihan kedua warga Singapura.
Alasan ketiga, harga lahan dan properti masih lebih rendah dibanding di Singapura dan Malaysia. Ada potensi pertumbuhan harga tinggi. Sementara harga lahan dan properti di kedua negara tersebut sudah sangat tinggi.
"Di Batam, harga apartemen sewa masih rerata Rp 22,5 juta per meter persegi per bulan. Sementara di Singapura harga apartemennya miliaran Rupiah," tambah Candra.
Berikutnya adalah potensi pasar. Di Batam, kata Candra, kelas menengah atas dan high end ceruknya cukup tebal.
Itulah mengapa Ciputra Group berani membangun CitraLand Megah seluas 15 hektar. Proyek ini merupakan kelas premium dengan harga termurah Rp 3 miliar untuk tipe 245/160.
Alasan kelima adalah industrinya terus tumbuh. Menurut Candra, banyak pengusaha dari Singapura dan Malaysia yang membuka pabrik di Batam.
"Karena harga lahan kawasan industri di negaranya sudah sangat mahal. Demikian halnya dengan upah buruh. Local worker Batam jauh lebih kompetitif. Karena itu saya berani katakan Batam is the best area," pungkas Candra.