Tunggu Keputusan Jokowi, Astra Siapkan Pusat Logistik Berikat di Kalimantan

JAKARTA, KOMPAS.com - Merespons penerapan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II, Astratel Nusantara melalui PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal Supply Base) sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB), siap melayani kebutuhan di sektor minyak dan gas bumi.

"Fasilitas Eastkal Supply Base merupakan bagian dari komitmen Astra untuk fokus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tidak semua korporasi mau masuk area yang membutuhkan dana intensif. Astra masuk ke area yang tidak diminati orang lain," tutur Direktur PT Astratel Nusantara, Arya N Soemali, dalam perbincangan dengan Kompas.com, di Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Eastkal Supply Base berada di Kabupaten Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur. Fasilitas ini dapat diakses melalui jalan darat dan teluk Balikpapan. Arya mengklaim, areanya strategis karena dekat dengan jalur pelayaran internasional sehingga memungkinkan adanya direct shipment dari negara-negara asal barang impor.

"Jauh lebih efisien. Bisa memangkas waktu sepuluh hari bila harus menggunakan jalur yang selama ini ditempuh melalui Batam atau Singapura. Kami juga sudah memiliki perizinan yang lengkap," kata Arya.

Izin yang dimaksud adalah penetapan sebagai Kawasan Pabean melalui SK Menteri keuangan Nomor 229/WBC.14/2014, penetapan Tempat Penimbunan Sementara melalui SK Menteri Keuangan Nomor 230/WBC.14/2014, dan Angka Pengenal Impor Nomor 161100473 dan Nomor Identitas Kepabeanan S-008327/BC.92/RK/2015). 

Dengan demikian, lanjut Arya, pihaknya tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengesahkan PLB melalui payung hukum berupa peraturan presiden (PP). Kalau PP sudah terbit, Eastkal Supply Base bisa menjadi pusat kegiatan pendukung kegiatan migas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.

Terlebih kegiatan eskplorasi dan produksi minyak dan gas di Selat Makassar, dan kawasan timur Indonesia juga cukup banyak. Astratel, kata Arya, sudah siap menyediakan fasilitas penyimpanan yang bisa menghemat biaya visa dan semacamnya. 

Kesiapan Eastkal Supply Base untuk menjadi PLB sektor minyak dan gas bisa dilihat dari ketersediaan dedicated jetty sepanjang 200 meter dengan kedalaman air 8-12 meter untuk dua kapal berkapasitas 10.000 dwt, gudang tertutup dengan luas bangunan 12.100 meter persegi, lapangan penumpukan terbuka seluas 42.000 meter persegi, dan sistem manajemen pergudangan berbasis TI yang dilengkapi dengan modul kepabeanan.

Selain itu, tersedia juga alat angkut berupa crane, forklift, trailer, dan lain-lain serta fasilitas pendukung yang beroperasi 24 jam selama 7 hari.