JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah angka 5 persen, pengembang tetap melihat adanya upaya pemerintah untuk menggenjot sektor properti bisa bangkit.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi di beberapa sektor.
Di sektor properti, pengembang mulai merasakan adanya gairah ekonomi sejak paket kebijakan diterbitkan. Bukan tidak mungkin, ekonomi yang membaik tahun depan akan menstimulasi pertumbuhan properti lebih tinggi lagi.
"Kami melihat indikasi perbaikan properti yang dirasakan. Kuartal ketiga ini pertumbuhan ekonomi meningkat. Berbagai kebijakan paket ekonomi ini membuat pasar kembali optimis," ujar Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Ia berharap, paket kebijakan akan berpengaruh signifikan. Saat ini, fokus pengembang, pemerintah, dan masyarakat adalah mengawal kebijakan tersebut supaya berjalan sesuai harapan dan membuat ekonomi terus tumbuh.
Eddy mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun 2016 memang belum bisa dipastikan. Namun pengembang optimistis ada pandangan yang lebih baik tahun depan.
Beberapa waktu terakhir pertumbuhan ekonomi stabil dan mulai naik. Pada perumahan menengah bawah, misalnya, trennya sudah menanjak dibandingkan sebelumnya.
Pengembang pun mengubah orientasinya dengan membangun produk untuk segmen tersebut. Sementara masyarakat yang masih menunggu dan menahan uangnya juga mulai bergerak.
"Ke depan, kita berharap yang lebih baik, tentunya kita tidak boleh pesimis. Kita harus yakin properti kembali berjaya seperti dulu. Karena, pada akhirnya, ini akan mendorong kebutuhan rumah di Indonesia bisa tercapai," tandas Eddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.