JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) secara resmi mengumumkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Pencanangan pertama atau groundbreaking KEK Mandalika akan dilaksanakan bersamaan dengan peresemian implementasi paket kebijakan ekonomi KEK pada 12 Desember 2015.
Direktur Utama lTDC Abdulbar M Mansoer menjelaskan, pencanangan KEK Mandalika merupakan awal pengembangan kawasan-kawasan pariwisata baru di Indonesia.
Negara ini memiliki potensi pariwisata yang mendukung terwujudnya target 20 juta kunjungan turis mancanegara pada 2019.
Abdulbar menuturkan, tugas utama ITDC dalam mengembangkan kawasan pariwisata di antaranya adalah membuat rancangan induk (masterplan), dan membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan sebuah kawasan pariwisata.
Infrastruktur dasar tersebut mulai dari akses jalan raya, air bersih, listrik, telekomunikasi dan infrastruktur pendukung lainnya.
"Selanjutnya, kami mengundang para investor strategis untuk bekerjasama dengan ITDC membangun properti- properti yang mendukung sebuah kawasan pariwisata terpadu," ujar Abdulbar di Jakarta, Selasa (8/12/2015).
ITDC akan memulai konstruksi KEK Mandalika dalam waktu dekat, antara lain Hotel Pullman, proyek pengolahan air laut menjadi air bersih (reverse osmosis), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kawasan ini memiliki luas 1.035 hektar dan sejumlah potensi alam, antara lain Pantai Kuta, Pantai Serenting, Tanjung Aan, Pantai Kelieuw, dan Pantai Gerupuk.
Pantai-pantai ini bisa menjadi destinasi baru bagi wisatawan mancanegara dan domestik.
Selain itu, KEK Mandalika merupakan salah satu KEK yang didorong pengembangannya oleh pemerintah.
Berbagai insentif telah disiapkan pemerintah bagi investor yang menanamkan investasinya di KEK Mandalika.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat juga mendukung percepatan pembangunan KEK Mandalika untuk memberikan nilai tambah pada perekonomian daerah Nusa Tenggara Barat.
Abdulbar optimistis, KEK Mandalika menjadi tujuan utama wisata dunia. Ia juga percaya, pembangunan kawasan ini dapat berkontribusi dalam mencapai target pendapatan devisa dari sektor pariwisata sebesar Rp 240 triliun pada 2019.
Hal tersebut berdasarkan bekal pengalaman selama 42 tahun dalam mengelola dan mengembangkan kawasan wisata Nusa Dua di Bali.
"Nusa Dua Bali sudah menjadi kawasan wisata bertaraf internasional," tandas Abdulbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.