Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah di Ancol Barat Tembus Rp 25 Juta Per Meter Persegi

Kompas.com - 06/12/2015, 07:14 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya tepat di kawasan reklamasi pantai utara Jakarta, harga lahan di daerah yang masuk dalam kawasan pengembangan reklamasi itu juga terus naik. Salah satunya kawasan Ancol barat.

"Sekarang harga tanah di Ancol barat sudah mencapai di atas angka Rp 25 juta per meter persegi," tutur Ratdi Gunawan, GM Marketing Grand Marina Ancol, kepada Kompas.com, Sabtu (5/12/2015).

Berdasarkan data Kompas.com, harga kavling kanal di atas lahan reklamasi Pantai Mutiara misalnya, sekarang mencapai sekitar Rp 30 juta per meter persegi. Harga itu lebih tinggi ketimbang kavling darat yang dipasarkan senilai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per meter persegi.

Adapun harga rumah yang mengandalkan Pantai Ancol ini rata-rata mencapai Rp 5 miliar untuk ukuran 8 x 18 meter dan Rp 6,4 miliar untuk ukuran 9 x 25 meter.

Tak heran, lanjut Ratdi, pihaknya, yaitu PT Bangun Setia Cipta, pengembang Grand Marina Ancol, sedang mengembangkan proyek dua tower apartemen dan hotel bintang empat di atas lahan kurang lebih 10.000 meter persegi. Kawasan proyek tersebut dikelilingi komplek hunian mewah Ancol barat.

"Di situ harga rumahnya sekarang ini sudah di angka puluhan miliar. Jadi, ini prospek investasi yang menarik," kata Ratdi.

Dia mengatakan, makin terbatasnya persediaan lahan menjadikan tingginya permintaan yang mengakibatkan harga selalu naik. Hal itulah yang sedang terjadi di di kawasan Ancol barat.

"Semakin terbatas lahan, tanah semakin mahal harganya. Artinya, dengan harga tanah yang semakin terbatas pengembang akan membangun hunian vertikal. Hanya itu solusinya," ujarnya.

Dia mengakui, potensi bisnis properti di beberapa kawasan lahan reklamasi pantai utara Jakarta, misalnya Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit, Ancol, serta Pantai Mutiara sedang naik daun. Mulai hunian hingga proyek konsep multifungsi kini makin banyak dibangun pengembang.

"Kebutuhan hunian di tengah kota semakin tinggi. Mengingat harga rumah tapak semakin mahal, maka kebutuhan akan apartemen kini juga semakin tinggi, terlebih lagi nilai sewa apartemen di kawasan ini juga tinggi karena okupansinya juga tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau