YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan ribu pelajar dan mahasiswa baru dari seluruh Indonesia yang menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi pendidikan, merupakan potensi yang mendorong kota ini terus berkembang secara ekonomi.
Terlebih pertumbuhan ekonomi juga diprediksi membaik sekitar 4,7-5,1 persen hingga akhir tahun 2015. Tak pelak transformasi pun terjadi kian masif. Hal itu ditandai dengan kemunculan pusat-pusat belanja baru bak cendawan di musim hujan.
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengungkapkan pertumbuhan pusat belanja yang memengaruhi wajah perkotaan Yogyakarta, kepada Kompas.com, Senin (2/11/2015).
"Kota ini memang masih dikenal sebagai kota pelajar dan merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia. Hal ini yang kemudian menstimulasi para pengembang dan investor membangun pusat-pusat belanja baru guna meemenuhi kebutuhan para pelajar dan wisatawan," papar Hendra.
Hingga akhir 2015, dalam catatan Leads Property Indonesia, terdapat tujuh pusat perbelanjaan modern yang beroperasi. Ketujuh pusat belanja tersebut adalah Ambarrukmo Plaza, Malioboro Mall, Galleria Mall, Ramai Family Mall, Jogja City Mall, Lippo Mall Yogya, dan Jogjatronik Mall.
Hartono Jogja Mall diprediksikan menjadi pusat belanja terbesar di Jawa bagian tengah dengan area nett leaseable area (NLA) seluas 80.000 meter persegi, dan gross floor area (GFA) seluas 220.000 meter persegi.