Jumlah paket yang dilelangkan berjumlah 567 paket. Sebanyak 240 paket di antaranya merupakan pekerjaan pengawasan dan 112 paket adalah pekerjaan perencanaan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W Husaini mengatakan, dengan pelelangan kali ini secara total Ditjen Bina Marga telah melelangkan pekerjaan tahun 2016 senilai Rp 19 triliun. Sementara tahap I telah dilelang Rp 3,71 triliun dalam 61 paket dan tahap II senilai Rp 9,32 triliun (305 paket).
“Sisa Rp 10 triliun lagi harus dilelangkan pada dua bulan ke depan, yaitu pada akhir November dan awal Desember 2015,” terang Hediyanto, di Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Hediyanto menargetkan pada awal Januari, 60 persen dari total anggaran Tahun 2016 Ditjen Bina Marga sudah ditandatangani paket kontraknya. Dilanjutkan pada akhir Januari senilai 80 persen dan seluruh paket pekerjaan diharapkan rampung dan ditandatangani pada Maret 2016.
"Kami akan melakukan penandatanganan paket pekerjaan secara serempak dari beberapa lokasi daerah dengan teleconference," imbuh Hediyanto.
Pelelangan dini, menurut Hediyanto merupakan upaya Ditjen Bina Marga untuk menjawab tantangan percepatan pembangunan infrastruktur.
Dengan alokasi anggaran terbesar di tingkat Ditjen di Indonesia, sudah selayaknya Ditjen Bina Marga menjadi pionir dalam upaya pelelangan dini. Semua paket yang telah dilakukan pelelangan dini akan diawasi prosesnya agar berjalan sesuai rencana.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan (PJJ) Soebagiono menyebutkan, paket yang dilelangkan pada tahap III ini didominasi oleh paket pekerjaan pengawasan.
Hal tersebut sebagai cara untuk menyelaraskan dengan paket-paket pekerjaan fisik yang telah dilelangkan terlebih dahulu pada tahap I dan II. Terlebih pelelangan paket pekerjaan pengawasan juga cukup memakan waktu yaitu selama 60 hari.
“Paket-paket pengawasan perlu dipercepat, karena paket fisik sudah mulai lelang lebih dulu, jadi supaya inline nanti saat pekerjaan dimulai,” kata Soebagiono.
Dari total Rp 5,91 triliun yang dilakukan lelang dini kali ini, senilai Rp 5,77 triliun di antaranya merupakan alokasi dalam bentuk Rupiah Murni (RPM) dan Rp 140,57 miliar merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.