Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2015, 15:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menargetkan pada 2018 mendatang jalan darat menuju garis perbatasan Indonesia-Malaysia di bagian utara akan tersambung.

Dalam kunjungannya ke Long Bawan, Kalimantan Utara, Basuki sekaligus meninjau progres pembangunan jalan darat menuju garis perbatasan Malaysia. Akses perbatasan ini terbentang sepanjang 146 kilometer dari Mansalong hingga Tou Lumbis yang langsung berbatasan dengan Negara Bagian Sabah, Malaysia. 

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, jalan darat itu kini masih dalam tahap pembebasan lahan. "Kalau tugas saya adalah pada 2018 nanti tembus semua lahan dari Aruk di Kalimantan Barat sampai Long Bawan di Kalimantan Utara. Meski bukan bukan aspal semua tapi paling tidak penetrasi perkerasan (jalan) akan kami kebut," kata Basuki, di Long Bawan, Rabu (28/10/2015).

Sejauh ini lahan yang sudah bebas baru mencapai 129 kilometer. Karena itu Kementerian PUPR kini fokus untuk membebaskan 17 kilometer lahan sisanya. Sementara sebagian ruas jalan lainnya sudah mencapai tahap pengaspalan.

"Saat ini ada 1,6 kilometer jalan yang sudah kita aspal," ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Mansalong-Tou Lumbis, Yudha Sandyutama.

Pembangunan jalan darat perbatasan ini sudah dimulai sejak 2012 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan. Ketika itu Pemkab Nunukan hanya mampu membangun hingga 42 kilometer dari total 146 kilometer.

Setelah itu, tepatnya pada 2013, proyek jalan darat Mansalong-Tou Lumbis diserahkan ke Kementerian PUPR hingga sekarang. Jalan darat Mansalong-Tou Lumbis merupakan salah satu infrastruktur paling dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Akses tersebut harus dilalui dengan melewati sungai. Meski begitu, akses udara melalui helikopter atau pesawat ATR juga bisa digunakan untuk mencapai lokasi pembangunan jalan yang berada di Kecamatan Lumbis Ogong tersebut. Namun, biaya yang mahal dan waktu yang lumayan lama menjadi kendala penduduk untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Kompas.com  bersama Menteri Basuki membutuhkan waktu satu jam lebih dari bandara terdekat di Long Bawan untuk bisa berada di lokasi tersebut. Satu-satunya moda transportasi yang bisa digunakan penduduk adalah kapal kayu kecil.

Sayangnya, waktu yang dibutuhkan untuk bisa menembus Tou Lumbis dari Mansalong dengan menggunakan kapal kayu juga relatif lama, yakni lebih dari empat jam. Oleh karena itu, jika tersambung, akses jalan darat nantinya akan mampu memudahkan mobilisasi masyarakat sekitar Mansalong hingga Tou Lumbis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com