KOMPAS.com - Memiliki tempat tinggal di tepi jurang beratapkan kolam renang pasti tak pernah terlintas dalam pikiran siapa pun. Kecuali Open Platform for Architecture (OPA) yang justru mampu merealisasikannya dengan membuat casa brutale untuk mewujudkan hal tersebut.
Casa brutale merupakan kesatuan dari kesederhanaan dan harmoni dalam sebuah arsitektur kontemporer. Melalui casa brutale, OPA berharap mampu menyatukan nilai-nilai estetika, struktur, fungsi dan teknik pembangunan dalam sebuah hunian atau tempat tinggal.
OPA fokus pada lanskap dan laut yang menjadi pemandangan utama casa brutale. Selain itu, desainnya yang berada "di dalam" tanah membuat bangunan ini tidak meluas di atas permukaan tanah, sebaliknya justru memberikan batasan pada fasad tunggal yang membelah tebing secara vertikal.
Selain pemandangan laut, casa brutale juga memiliki atap berupa kolam renang terbuat dari kristal dengan kaca bertulang. Bagian bawah yang mengilap berfungsi sebagai sebuah cahaya langit (skylight) yang masuk melalui sela air di kolam renang. Selain sebagai bahan kolam renang, kaca besar juga digunakan untuk menutupi keseluruhan fasad di tepi jurang.
Ada sekitar 50 anak tangga yang digunakan sebelum mencapai bagian bawah rumah. Bagian bawah merupakan bagian utama dari casa brutale dengan desain tinggi dan pintu putar berbahan kayu.
Sebuah tangga baja tipis dibuat mengarah dari dapur ke mezanin yang sengaja dirancang untuk kamar tidur utama. Seperti perabotan lainnya, bingkai tempat tidur terbuat dari beton dan kayu serta dinding kaca meningkatkan permainan cahaya dan bayangan di dalam rumah. Di lantai utama terdapat ruang tamu dengan lorong kecil yang mengarah pada tempat penyimpanan dan kamar mandi.