Betapa tidak, Jadebotabek dihuni oleh setidaknya 30 juta orang. Hal ini yang memicu para peritel asing untuk memperluas pasar, dan juga masuk Indonesia bagi investor baru. Setelah Lotte Shopping Avenue di Ciputra World Jakarta, terbaru adalah Aeon asal Jepang yang melakukan penetrasi di Indonesia sejak 2013 silam. Sukses dengan Aeon BSD City, Serpong, Banten, mereka mulai membangun Aeon Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur.
Bersama dengan Jakarta Barat, wilayah Jakarta Timur diharapkan dapat menjadi kontributor terbesar penambahan ruang pusat belanja sampai 2018 mendatang. Aeon Mall Jakarta Garden City sendiri diproyeksikan sebagai pusat belanja terbesar yang sedang dibangun di Jakarta dengan luas bangunan 90.000 meter persegi.
Apa yang menjadikan investor asing ini demikian ngebet membangun pusat belanja di Jakarta?
Bahkan, menurut riset Colliers International Indonesia, jalur MRT yang kini sedang dalam proses konstruksi akan melayani area-area bisnis utama sejak dari Selatan Jakarta hingga pusat kota. Demikian halnya dengan proyek LRT yang akan melayani kawasan penyangga Jakarta dan menjadi andalan para komuter karena terintegrasi dengan MRT.
Pembangunan infrastruktur tersebut secara langsung memudahkan akses warga untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, termasuk berbelanja, bersosialisasi, atau pun mengadakan pertemuan di mal.
"Yang diuntungkan tentu saja pengembang. Karena pembangungan infrastruktur akan berdampak pada melonjaknya harga lahan," tulis Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto dalam laporan Jakarta Property Market Report.
Sedangkan pusat-pusat belanja mewah di pusat kota Jakarta, akan dipenuhi merek-merek mentereng macam Phillip Lim, Mulberry, A Testoni, Stella McCartney, Weekend Maxmara, Keds, Carl Zeis, The Shoe Dept, Living Soul, dan Lichael Kors.
"Nama-nama tersebut sangat dikenal generasi muda kaya Indonesia yang demikian antusias menyambutnya. Inilah alasan lain mengapa kemudian peritel asing tersebut melakukan ekspansi bisnis," pungkas Ferry.