Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Kota Masa Depan "Mall of The World"

Kompas.com - 13/09/2015, 19:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Bukan Dubai bila tidak melahirkan ambisi, dan sensasi. Usai melansir desain pusat belanja terbesar di jagat raya, Mall of The World, raksasa properti Dubai Holdings tengah mengerjakan rencana induk (master plan) kota masa depan atau Dubai Future City.

Komponen anyar yang disertakan di dalamnya untuk menggenapi pengembangan Mall of The World adalah perumahan, dan perkantoran yang dirancang terintegrasi dengan sistem transportasi publik berupa metro, trem, bis, transportasi air, dan lain-lain. Keterpaduan dengan sistem transportasi ini untuk memudahkan penghuni, dan melancarkan arus lalu lintas di dalam, dan luar kawasan pengembangan.

Publikasi master plan kota masa depan ini sekaligus menepis tudingan bahwa proyek Mall of The World mangkrak dan berhenti pembangunannya.

aniscet Mall of The World dilengkapi taman hiburan dengan kendali suhu udara.
"Proyek ini belum terhenti. Ini adalah dalam tahap pembangunan kembali.
Apa yang Dubai Holding ingin lakukan adalah mencari apa yang akan menjadi hasil yang terbaik untuk lahan sestrategis ini," ujar Chief Operating Officer Sufouh Development, Morgan Parker.

Sufouh Development merupakan perusahaan baru yang dibentuk Dubai Holdings untuk mengawasi pembangunan, dan perkembangan Mall of The World.

Kota masa depan ini sengaja dikembangkan untuk mengantisipasi wajah Dubai dalam 50 tahun yang akan datang. Karena itu, tambah Parker, mereka tidak sedang membangun sebuah proyek, melainkan masa depan.

ibtimes Mall of The World lebih dari sekadar pusat belanja, rancangan induknya ditujukan sebagai kota masa depan.
Hal yang paling menantang dari terwujudnya kota ini adalah kemacetan lalu lintas di daerah Al Sufouh. Mengintegrasikan proyek dan sistem transportasi publik, merupakan solusi terbaik, agar Dubai menjadi destinasi wisata yang dikunjungi turis-turis mancanegara.

Adapun tahap pertama pembangunan akan dimulai pada pertengahan 2017 mendatang dengan estimasi biaya lebih dari 25 miliar dirham atau ekuivalen dengan Rp 97 triliun. Menariknya, kondisi suhu dalam ruangan akan dikendalikan oleh sebuah panel raksasa dengan cara kerja modern dan otomatis.

Sementara pusat belanjanya didesain dengan luas bangunan mencapai lebih dari setengah juta meter persegi atau tepatnya 743.224 meter persegi. Dilengkapi taman hiburan yang seluruh areanya diselimuti kubah kaca dan akan terbuka selama musim dingin. Selain itu terdapat fasilitas wisata medis terpadu, hotel dengan 20.000 kamar, dan zona perayaan budaya.

ibtimes Sistem kendali udara dibuat khusus.
"Ini bukan hanya tentang menciptakan mal terbesar di dunia, tapi mengintegrasikan pilihan gaya hidup perhotelan, perumahan, komersial dan hiburan ke dalam gambaran yang lebih besar," tandas Parker.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau