"Menariknya, dewan sengketa ini akan ditunjuk pada saat awal. Si A, si B, si C. Jadi seiring dengan berjalannya waktu tiap bulan dia mengevaluasi, sehingga mengurangi terjadinya sengketa. Jadi di Indonesia sekarang, misalnya, yang sedang berjalan adalah MRT, PT MRT Indonesia," jelas Sarwono.
BADAPSKI memberikan tiga jenis jasa dewan sengketa untuk bisa digunakan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Mereka adalah Dispute Review Board (DRB), Dispute Adjudication Board (DAB), dan Combined Dispute Board (CDB). Tiga jenis jasa itu nantinya akan dipilih sesuai dengan keinginan para pihak yang bersengketa.
"Itu pilihan ya, saya nggak berani ngomong karena kami memberikan ketiga jasa ini. Bedanya kalo DAB yang memutuskan adalah DB itu sendiri, Kalau DRB meengevaluasi, dan merekomendasikan ini lho pak silakan diputuskan, yang memutuskan tetap pihak yang bersengketa sendiri," ungkap Sarwono.
Keberadaan dewan sengketa diharapkan mampu meminimalisasi keterlibatan pengadilan dalam memutuskan perkara sengketa konstruksi. Harapan itu muncul seiring dengan seringnya keputusan pengadilan yang tidak sesuai dengan ketentuan penyelesaian sengketa konstruksi.
"Kalau bisa selesai di dewan sengketa ya why not? Toh di BADAPSKI ada konsiliasi dan mediasi juga," tutup Sarwono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.