Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuba, Revolusi Properti, dan Kepemilikan Asing (I)

Kompas.com - 05/10/2015, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Kuba, kini menyita perhatian dunia. Lokasinya di selatan Miami, Florida, AS, dianggap strategis, dan memincut datangnya investasi. Tak mengherankan, properti di negara Fidel Castro ini lebih panas ketimbang di negara lainnya di kawasan regional Amerika Selatan. 

Melesatnya pasar properti Kuba, tak lepas dari peran sang presiden, Raul Castro. Sejak 2006 silam, Raul yang merupakan advokat pro-bisnis, sangat bersemangat membuka keran investasi. Dialah yang memungkinkan warga Kuba bisa membeli, dan menjual rumah mereka sendiri. 

Inilah revolusi properti yang disambut antusias warga Kuba semua kelas. Mereka dapat menikmati kebebasan membeli dan menjual properti. Tak hanya itu, orang asing pun mulai bisa berbisnis dan berinvestasi di sini.

Sebuah fenomena yang belum pernah terjadi selama 54 tahun Fidel Castro memimpin. Saat itu, Fidel justru menasionalisasi aset-aset milik perusahaan swasta, asing, dan individu tanpa ganti rugi sedikit pun. Dia juga menyita properti milik warga Kuba yang melarikan diri ke Amerika. 

Jadi, ketika Raul menderegulasi aturan kepemilikan dan investasi properti, mendapat sambutan positif. Ada banyak investor Amerika Serikat yang kemudian menyalurkan dana ke negara itu. Di sisi lain, tak sedikit pula warga Kuba yang sempat melarikan diri ke luar negeri, membeli properti-properti di bawah tangan.

Mengutip situs worldpropertychannel, mereka mulai agresif melihat Kuba sebagai tanah harapan. Bahkan sebelum Raul melegalkan orang asing non-Kuba membeli properti. Mereka punya banyak cara menjadi tuan tanah di negeri sendiri. Salah satunya menikahi wanita Kuba dan kemudian hidup permanen di sana. Mereka bisa membeli properti atas nama wanita yang dinikahi. Jika terjadi perceraian, properti tersebut tetap atas nama istrinya.

Sementara cara lain yang banyak ditempuh adalah dengan mentransfer uang senilai 8.000 dollar AS-10.000 dollar AS per tahun untuk para kerabat dan koleganya di Kuba. Dari hasil tabungan puluhan ribu dollar AS itu, para kerabat dan kolega yang dikirimi uang kemudian membelanjakannya untuk properti-properti pilihan atas nama mereka sendiri.

worldpropertychannel Havana, Kuba.
Kendati situasi telah berubah lebih bebas dari sebelumnya, tetap saja, batasan pembelian properti dianggap masih menjadi hambatan. Penduduk Kuba hanya dapat memiliki dua rumah, masing-masing tempat tinggal utama, dan rumah liburan. Ini dilakukan supaya pemerintah bisa mengontrol kepemilikan dengan ketat.

Sementara bagaimana dengan orang asing non-Amerika, atau orang asing non-Kuba, apakah mereka dapat membeli properti di negara ini?

Jawabannya tentu saja ya, dengan beberapa kualifikasi. Mereka bisa membeli apartemen-apartemen yang saat ini sedang dibangun. Sekadar informasi, Havana, ibu kota Kuba, tengah mengembangkan banyak apartemen menengah, dan mewah.

Selain itu, Raul juga berencana mengembangkan sebuah resor golf dengan nilai jutaan dollar AS, yang dilengkapi vila, rumah bandar, dan apartemen untuk orang asing, dan warga Kuba. Masa konstruksi diperkirakan selama 5 sampai 10 tahun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com