Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2015, 11:00 WIB
|
EditorHilda B Alexander

KOMPAS.com - Sebuah perusahaan Amerika Serikat, New Energy Technologies mengembangkan jendela transparan yang menghasilkan listrik. Perusahaan menciptakan produk bernama SolarWindow tersebut untuk 85 juta rumah terpisah dan bangunan komersial di Amerika. Misi mereka adalah menciptakan jendela surya yang menghasilkan sejumlah listrik bersih dan bermanfaat bagi lingkungan atau lanskap bangunan.

Tim peneliti mengembangkan lapisan yang mampu menghasilkan listrik pada kaca dan plastik fleksibel yang diolah seragam pada cat warna yang berbeda. Susunan fotovoltaik organik polimer terlihat jelas dan hanya menangkap sinar ultraviolet (UV) yang dapat ditingkatkan. Sinar UV ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik yang tidak tertandingi.

Biasanya, bangunan lain menerapkan sistem fotovoltaik tradisional yang terbatas digunakan di bawah sinar matahari langsung dan pada ruang atap gedung pencakar langit. Namun, SolarWindow dirancang untuk beroperasi di bawah sinar matahari, kondisi berbayang dan cahaya buatan pada ribuan kaki persegi permukaan kaca umumnya di berbagai menara.

Hasilnya, SolarWindow dapat mengungguli teknologi surya saat ini, yaitu sebanyak 50 kali lipat bila dipasang pada bangunan 50 lantai, menurut perhitungan produksi listrik independen yang divalidasi.

Teknologinya menjadi subyek empat puluh dua pengajuan hak paten. Sementara para penelitinya masih mendalami proses untuk memajukan proyek tersebut ,emjadi produksi skala penuh. Pasalnya, saat ini SolarWindow belum tersedia di pasaran.

Menurut hasil pemodelan keuangan yang pertama kali divalidasi secara independen, jika perusahaan tertentu memasang SolarWindow, pengembalian investasinya diklaim bisa tercapai dalam waktu satu tahun. 

Untuk menghasilkan jumlah yang setara listrik dengan sistem tenaga surya konvensional, pengembalian investasi akan membutuhkan setidaknya 5-11 tahun dengan lahan seluas 4-5 hektar.

Kurangi emisi karbon

Selain itu, perusahaan juga mengklaim sebuah instalasi tunggal modul SolarWindow pada bangunan 50 lantai dapat menghindari emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan lebih dari 2,2 juta mil (3,5 juta kilometer) setiap tahun. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan atap bersistem fotovoltaik tradisional saat ini, yaitu hanya 180.000 mil (289 ribu kilometer).

SolarWindow juga memberikan pengurangan emisi karbon setara dengan 770 hektar hutan, dibandingkan atap sistem fotovoltaik saat ini, yaitu hanya 20 sampai 70 hektar.

Tidak hanya itu, dibandingkan dengan kristal konvensional dan teknologi fotovoltaik film yang tipis, pelapis SolarWindow memiliki banyak keuntungan lainnya, antara lain memang dirancang untuk menghasilkan listrik pada kaca, meningkatkan kinerja yang biasanya terisolasi pada jendela komersial dan perumahan saat ini. Panel surya tradisional tidak dapat diterapkan pada jendela kaca.

Di samping itu, SolarWindow juga transparan dengan 'transmisi cahaya' tingkat tinggi, sementara panel surya tradisional tidak tembus pandang.

Sementara, saat ini panel surya yang tersedia sebagian besar terbuat dari silikon wafer, atau bahan material mahal dan rapuh. Generasi SolarWindow yang lebih baru, biayanya lebih rendah, karena berbahan film tipis yang fleksibel seperti silikon amorf, tembaga indium gallium selenide, dan telluride kadmium.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Buka 5 Rute Baru, Bandara Hang Nadim Incar Penerbangan ke 33 Provinsi

Buka 5 Rute Baru, Bandara Hang Nadim Incar Penerbangan ke 33 Provinsi

Berita
Penjualan Grand Tenjo Residence Ditargetkan Tembus Rp 230 Miliar

Penjualan Grand Tenjo Residence Ditargetkan Tembus Rp 230 Miliar

Perumahan
IWWEF 2023 Digelar, Dorong Pelayanan Air Minum Perpipaan Indonesia

IWWEF 2023 Digelar, Dorong Pelayanan Air Minum Perpipaan Indonesia

Berita
Ternyata, Ini Biang Kerok Antrean di Pintu Pengetapan MRT Jakarta

Ternyata, Ini Biang Kerok Antrean di Pintu Pengetapan MRT Jakarta

Berita
Polemik di Balik Batalnya Uji Coba MLFF pada 1 Juni 2023

Polemik di Balik Batalnya Uji Coba MLFF pada 1 Juni 2023

Berita
Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep Bangun Pusat Kuliner Terbesar di BSD City

Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep Bangun Pusat Kuliner Terbesar di BSD City

Fasilitas
Desain Rest Area Baru di Tol Permai akan Punya Corak Budaya Riau

Desain Rest Area Baru di Tol Permai akan Punya Corak Budaya Riau

Berita
Meski Roatex Dilanda Kisruh Internal, Pemerintah Pastikan MLFF tetap Berjalan

Meski Roatex Dilanda Kisruh Internal, Pemerintah Pastikan MLFF tetap Berjalan

Berita
Antasari Place Tembus 'Topping Off', Serah Terima Desember 2024

Antasari Place Tembus "Topping Off", Serah Terima Desember 2024

Apartemen
HKI Mulai Bangun 10 Rest Area Permanen Tol Permai, Intip Progresnya

HKI Mulai Bangun 10 Rest Area Permanen Tol Permai, Intip Progresnya

Fasilitas
Terbanyak Hotel Bintang, Jenis Akomodasi yang Dipilih Wisatawan Asing di Indonesia

Terbanyak Hotel Bintang, Jenis Akomodasi yang Dipilih Wisatawan Asing di Indonesia

Berita
10 Rest Area Permanen di Tol Pekanbaru-Dumai Mulai Dibangun, Ini Titiknya

10 Rest Area Permanen di Tol Pekanbaru-Dumai Mulai Dibangun, Ini Titiknya

Berita
Nih Kisaran Duit yang Dikeluarkan Wisatawan Asing buat Akomodasi Menginap di Indonesia

Nih Kisaran Duit yang Dikeluarkan Wisatawan Asing buat Akomodasi Menginap di Indonesia

Berita
Usai Dijajal dengan Laju 180 Kilometer Per Jam, Prasarana Jalur KCJB Disempurnakan

Usai Dijajal dengan Laju 180 Kilometer Per Jam, Prasarana Jalur KCJB Disempurnakan

Berita
Tak Hanya di Batam dan Manado, Budi Karya Harap Jeju Air Layani Daerah Wisata Indonesia

Tak Hanya di Batam dan Manado, Budi Karya Harap Jeju Air Layani Daerah Wisata Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+