Basuki mengatakan, penelitian Amdal saja tidak gampang. Namun, hasilnya sudah menunjukkan bahwa waduk aman dibangun. Begitu juga dengan hitungan potensi gempa. Basuki pun mempertanyakan dari sisi perhitungan mana, klaim yang menyatakan lokasi tersebut tidak aman untuk dibangun waduk. Di sisi lain, lanjut dia, sebanyak 230 bendungan di Indonesia, berada di wilayah gempa.
"Indonesia itu daerah gempa dan semuanya sudah dihitung," tegas Basuki.
Sementara itu, tuntutan masyarakat terhadap uang ganti rugi juga menjadi salah satu alasan mengapa pengairan Waduk Jatigede belum juga terlaksana. Terkait hal tersebut, Basuki mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan Gubenur Jawa Barat dan pemerintah kabupaten setempat.
Saat Basuki turun ke lapangan, banyak tuntutan dari masyarakat soal besaran uang pengganti. Pada akhirnya, diputuskan angka Rp 122 juta untuk uang pengganti per kepala keluarga(KK) dan Rp 29 juta per KK untuk kerohiman. Dia mengaku, ada banyak komplain yang datang dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pemprov Jabar.
Untuk mengatasinya, Basuki menyarankan supaya memisahkan sendiri upaya ganti rugi dan pemberian uang kerohiman. "Nanti ada tim sendiri untuk itu. Kalaupun sudah benar-benar diverifikasi dan divalidasi benar, tentunya akan kami bayar. Sekarang banyak yang bicara tapi tidak punya bukti jadi susah. Ini harus benar-benar agar tidak salah. Kalau salah kami yang ditangkap," tandas dia.