Yahia Shawkat, seorang peneliti kebijakan perkotaan, mengatakan, Mesir telah menghabiskan 8 miliar dollar AS pada 21 proyek kota baru dalam 30 tahun terakhir dengan hasil yang beragam.
"Belum ada perpindahan penduduk yang berarti, dan tingkat hunian rata-rata sekitar 20 persen," katanya.
Di sisi lain, seorang bankir CEO Planet Investments, Ahmed El-Houssieny, justru tidak setuju dengan banyaknya penentang rencana tersebut. Alasannya, proyek ini dimaksudkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan di negara dengan pengangguran sebanyak 13 persen dari total populasi.
Menanggapi kritik yang mengatakan bahwa ibu kota baru akan mengambil dari makna sejarah Kairo, Houssieny memiliki pemikiran lain.
"Anda memiliki banyak contoh kota besar yang telah mampu mengarahkan arus lalu lintas dari pusat kota dan masih mempertahankan kemuliaan ibu kota sebelumnya," katanya.