JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Persada Realti (APR) telah resmi bergabung sejak 22 Juni 2015. Dalam transformasi usaha ini, APP menjadi perusahaan yang menerima penggabungan, sementara APR menjadi perusahaan yang menggabungkan diri. Kedua perusahaan ini adalah afiliasi dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Tujuan penggabungan adalah untuk efisiensi dan peningkatan pelayanan, agar tidak membingungkan konsumen. Soalnya, bisnisnya sama, satu budaya. Nama setelah penggabungan menjadi APP," ujar Direktur Properti APP Pulung Prahasto, di Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Pulung menuturkan, setelah digabungkan lingkup pekerjaan menjadi lebih luas. Sebelumnya, APR khusus mengerjakan proyek perumahan tapak dan mal. Sedangkan APP khusus apartemen, hotel, dan kondotel. Setelah resmi bergabung, bisnis properti perumahan dengan bangunan vertikal jadi satu kesatuan.
Dengan penggabungan ini, diharapkan terjadi simplifikasi baik dalam proses pembangunan di lapangan, maupun kaitannya dengan konsumen.
Selain untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, penggabungan tersebut juga bertujuan untuk menambah kualitas produk, jasa, dan pelayanan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan pangsa pasar di bidang properti. Dengan demikian, tambah Pulung, struktur keuangan juga akan lebih optimal dan saham APP akan meningkat.
Adapun proyek apartemen yang sudah dikembangkan APP adalah Taman Melati Margonda, Grand Taman Melati Margonda, Taman Melati Jatinangor, Taman Melati Surabaya @MERR, Taman Melati Yogyakarta @Sinduadi, Grand Dhika City @Jatiwarna dan Grand Dhika City Bekasi.
Sementara proyek APR mencakup perumahan Taman Dhika Sidoarjo, Taman Dhika Cinere, Taman Dhika Ciracas, Mal Mandau City dan Cimone City, dan Grand Dhika Commercial Estate Semarang.
Terkait kinerja APP pada semester satu 2015, untuk perolehan penjualan yaitu Rp 336,39 miliar dan laba bersih senilai Rp 69,24 miliar.
Setelah penggabungan, perusahaan merasakan adanya efek positif. Total prognosa APP dan APR sebelum digabung sepanjang tahun 2015 adalah Rp 294,8 miliar. Sedangkan prognosa dari Januari hingga Juni 2015 meningkat menjadi Rp 300,4 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.