Membangun Kota Tanpa APBN dan APBD

Marzuki menambahkan, investasi properti di tanah HPL jauh lebih aman karena terlindungi dan adalah milik negara. "Saya belum pernah mendengar tanah milik negara (HPL) disita oleh pengadilan. Prinsipnya, HPL ini haruslah dioptimalkan pemanfaatannya supaya tidak idle. Sementara kalau dimanfaatkan, negara mendapat pemasukan," tambah Marzuki.

Adapun PT Ciputra Residence mengembangkan properti di HPL yang dikelola Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPK Kemayoran). Meiko mengatakan, PT Ciputra Residence membangun di dua lokasi seluas total 3,8 hektar.

"Masing-masing 2,1 hektar untuk Ciputra Plaza, dan 1,7 hektar untuk Citra Towers. Kami bekerjasama dengan mitra pemegang HPL sebelumnya," ucap Meiko.

Proyek Citra Towers terdiri atas dua menara yang saat ini penjualannya sudah mencapai angka 70 persen. Sementara proyek Ciputra Plaza belum akan diluncurkan tahun ini karena masih menunggu situasi kondusif.

"Kami berencana mengembangkan di blok-blok lainnya di Kemayoran. Saat ini tengah menunggu para pemegang HPL lainnya untuk bekerjasama. Kami tertarik dengan Kemayoran karena lokasinya strategis, dan mudah diakses," sebut Meiko.

Selain PT Ciputra Residence, pengembang lainnya yang memanfaatkan HPL Kemayoran ini adalah Agung Sedayu Group, Springhill Group, Pikko Land Group, dan PT Central Cipta Murdaya.