Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cipali Gratis, Kemacetan Pantura Jawa Berkurang 70 Persen

Kompas.com - 19/06/2015, 12:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto W Husaini, mengklaim kepadatan arus lalu lintas di jalan non-tol Pantai Utara (Pantura) Jawa berkurang 70 persen seiring dibukanya Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada Sabtu (13/6/2015).

"Kalau saya lihat, saat orang katakan berkurang 40 persen, saya katakan lebih dari itu. Saya perkirakan secara umum 70 persen lewat tol dan 30 persen lewat jalan nasional non-tol," ujar Hediyanto usai meninjau persiapan Jalur Mudik Lebaran di Pantura Jawa, Kamis (18/6/2015).

Hediyanto menambahkan, beralihnya sebagian besar beban jalan non-tol Pantura ke Tol Cikopo-Palimanan karena masih gratis. Masa bebas tarif ini, seperti dikemukakan Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto, akan diperpanjang hingga 26 Juni 2015 mendatang.

Meski berkurang 70 persen, kata Hediyanto, jalan nasional Pantura di beberapa titik masih padat kendaraan. Contohnya, di Pamanukan, Kabupaten Subang, dan Simpang Jomin, Kabupaten Purwakarta.

Penurunan beban tersebut dianggap sebagai dampak positif bagi efisiensi penanganan jalan nasional di Pantura, sehingga dalam pekerjaan-pekerjaan di masa datang dapat difokuskan untuk pengerjaan-pengerjaan drainase.

Ada pun anggaran penanganan jalan nasional di Pantura Jawa Barat, senilai Rp 350 miliar untuk panjang 290 kilometer. Sepanjang 12 kilometer di antaranya untuk pekerjaan perkerasan (rigid)

"Ke depan kita bisa lebih mengefisienkan penanganan jalan ini, bagian-bagian yang selama ini sulit kita tangani, terutama daerah yang harus rigid bisa kita selesaikan, sisanya overlay-overlay saja tidak terlalu memakan biaya dan tidak mengganggu lalu lintas," tandas Hediyanto.

Namun begitu, masih ada bagian-bagian tertentu yang masih dikerjakan secara rigid pavement  yakni daerah yang pondasinya sudah kadung terganggu drainase. Ini yang akan diprioritaskan dan dituntaskan sebelum Idul Fitri.

Direktorat Jenderal Bina Marga, kata Hediyanto, akan lebih fokus pada penanganan drainase median, di samping saluran buangan, dan drainase sungai saluran irigasi.

“Saya rasa kita pastikan bahwa air yang masuk ke saluran samping itu terbuang cepat,” tutup Hediyanto.


Berikut video perjalanan Tim Kompas.com, menyusuri Jalan Tol Cikopo-Palimanan:

Kompas Video Menjajal Tol Cipali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com